Waktu aku dulu masih sekolah, aku berusaha untuk mendisiplinkan diri dengan semua tugas yang diberikan. Namanya siswa, kewajiban utamanya adalah belajar.
Karena merasa masih kurang menguasai pelajaran, aku tambahkan belajarku disaat pagi hari setelah sholat subuh. Rasakan damainya pagi yang masih sepi dan cukup nyaman untuk belajar. Tantangan utamanya adalah bagaimana aku melawan kantuk.
Tapi tetap aku paksa untuk segera ambil air wudhu, lalu sholat subuh. Dengan begitu, kantukku akan berkurang. Ditambah lagi peran seorang Ibu yang selalu setia membuatkan susu putih kesukaanku. Aku minum susu hangat itu untuk meredakan kantuk dan membangkitkan semangat belajarku.
Belajar dipagi hari mungkin tidak akan lama seperti belajar dimalam hari. Cukup dengan mereview materi yang akan dipelajari nanti ketika di sekolah. Ada yang belum mengerti, ya cari saja di buku materi. Jadi ketika nanti di sekolah, aku tinggal mengulanginya.
Ada beberapa manfaat yang aku dapatkan dengan belajar pagi. Pertama, otak masih fresh, sehingga akan mudah menerima materi yang dipelajari.
Kedua, jika aku sudah menguasai, dan ketika di sekolah ada pre test, aku mampu menjawabnya dengan baik. Menjadi penilaian bagus di mata guru, sehingga mendongkrak prestasi yang semakin naik.
Ketiga, aku juga bisa membantu teman yang belum mengerti. Hidup ini untuk bantu membantu, jadi tidak ada salahnya untuk belajar bersama. Asalkan tidak mencotek bersama.
Keempat, aku jadi punya harga diri yang tinggi. Benar juga, Allah akan menaikkan derajat seseorang jika dia berilmu.
Makanya aku mau belajar meskipun itu juga tak mudah. Banyak hikmah yang bisa diambil dari belajar pagi.
Tentunya aku menjadi bersemangat. Sadar diri dengan kemampuan yang masih kurang, sehingga usaha keras perlu ditingkatkan untuk mencapai suatu prestasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H