3. Melakukan syura (musyawarah), seperti pada QS. Al-Imron : 158.
4. Allah memerintahkan bermusyawarah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, sehingga tidak ada konflik yang tidak bisa diselesaikan jika kedua belah pihak memiliki niat  yang baik pula. Setelah menelusuri berbagai konflik yang dikemukakan dalam Al-Qur'an dapat disimpulkan bahwa, akar konflik sudah ada sejak manusia dilahirkan, dan konflik yang pertama terjadi masa nabi adam, dan konfliknya dimulai oleh anak-anak nabi Adam sendiri. Konflik yang terjadi pada umat-umat masa lalu disajikan dalam bentuk cerita-cerita yang tujuannya adalah untuk dijadikan pembelajaran bagi umat selanjutnya, agar kedepannya konflik tidak terjadi lagi dan kalau pun itu terjadi maka harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan perpecahan diantara umat.
5. Selanjutnya adalah sikap al-'afwu (saling memaafkan), berada di QS. Al-Baqarah; 237.
Terakhir yaitu tekad untuk al-ishlah (berdamai). Maka setelah bermaafan maka tekad untuk berdamai harus menjadi keharusan.
Perlu diingat bagaimanapun konflik itu terjadi, semua pasti ada hikmahnya, pasti ada pelajarannya. Datangnya konflik juga tidak sepenuhnya memberikan keburukan bagi kita jika diselesaikan dengan cara yang baik. Tapi memang sangat perlu kehati-hatian dalam menyikapi konflik. Karena salah menangani konflik akan menimbulkan masalah yang semakin panjang dan serius sehingga menjadi sulit diselesaikan. Tapi jika menyikapi dengan penuh kehati-hatian, damai, tenang dan meminta pertolongan Allah disetiap permasalahan pasti akan mendapatkan kemudahan dan InsyaAllah mendatangkan keberkahan dan hikmah. Misalnya, beberapa orang bisa semakin bijak, memiliki toleransi yang tingggi, rasa persaudaraan antar sesame semakin kuat, Â dan mungkin akan menjadi pribadi yang semakin baik dan tangguh.
Nah itulah cara memanajemen konflik sesuai dengan Al-Quran dan sunnah atau secara islam. Semoga yang sedikit ini bisa memberi manfaat ya teman-tema!!
Burung irian burung cenderawasih, cukup sekian dan terimakasih. Heheheh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H