2. Kompeten berarti terus belajar dan meningkatkan kemampuan.
3. Harmonis berarti saling peduli dan menghargai perbedaan.
4. Loyal berarti berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
5. Adaktif berarti dapat berinovasi dan antusias dalam menggerakkan dan menghadapi perubahan.
6. Kolaboratif berarti dapat bekerja sama dengan baik.
Pertamina berkomitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, perlindungan lingkungan hidup, dan peranannya dalam menciptakan kemandirian masyarakat. Dengan mempertahankan komitmen ini, Pertamina berharap dapat menciptakan nilai tambah dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap masyarakat dan bangsa. Aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) diterapkan dalam semua kegiatan bisnis, serta bisnis perseroan yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Aspek lingkungan diprioritaskan melalui pengelolaan kesehatan, keamanan, keselamatan, dan lingkungan (HSSE) dan pengelolaan risiko lingkungan.
Dalam pengukuran kinerjanya, PT Pertamina (Persero) menggunakan metode Balance Scorecard, yang hanya menilai kinerja keuangan dari sudut pandang keuangan, yang cukup buruk. Salah satu strategi PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan kegiatan usahanya dengan meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan produksi gas, memperkuat bisnis penyulingan dan petrokimia, mengembangkan energi baru, membangun infrastruktur dan pemasaran, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
PT Pertamina (Persero) meningkatkan pengawasan internalnya dengan menerapkan Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP) sesuai dengan ISO 37001-2016 dan Whistle Blower System (WBS). Menurut ISO 37001:2016, SMAP adalah standar yang menjadi panduan bagi organisasi swasta maupun publik untuk mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah, mendeteksi, maupun mengatasi penyuapan yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan. SMAP, yang dibuat oleh ISO 37001:2016, berfungsi sebagai panduan untuk organisasi, baik publik maupun swasta, dalam mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah, menemukan, dan mengatasi penyuapan di lingkungan perusahaan.
A. Pusat pertanggungjawaban keuangan
1. Pusat biaya
Pengawasan perusahaan PT Pertamina (Persero), yang mencakup produksi minyak dari sumber hingga penjualan, melibatkan banyak stakeholder dari berbagai industri. Gaji, pengelolaan gedung, produksi, pembagian deviden hingga biaya pengilangan minyak, riset, observasi, lab, dan biaya lainnya termasuk dalam pembiayaan ini. PT Pertamina (Persero) memiliki 22 anak perusahaan.