Mohon tunggu...
Nova Trisnawaty
Nova Trisnawaty Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ibu rumah tangga yang bertransmigrasi ke tanah Sulawesi dan menempuh hidup baru dengan identitas baru yang ingin belajar dari orang banyak di dunia maya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencerahkan Ujung Timur Sulawesi Tengah [2]: Demografi Penduduk

3 April 2014   00:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada artikel sebelumnya, penulis telah memberikan informasi tentang sejarah dari Kabupaten Banggai yang menjadi sasaran dari pewartaan injil yang akan membawa masyarakat kabupaten ini menuju pencerahan moral dan agama. Aktivitas dimulai dengan strategi "sup panas" dimana diibaratkan memakan sup yang dimulai dari bagian tepi. Demikian juga dengan lokasi sasaran ini. Lokasi pinggiran menjadi target awal. Dan Desa Paisubuloli adalah pusat dari kegiatan yang berhasil memberikan performa yaitu 80% warga desa ini telah mengikuti jalan Tuhan.


Demografi penduduk dapat menjadi basis bagi pergerakan mulia ini untuk melakukan perencanaan strategis demi tercapainya sasaran. Pembangunan bersama masyarakat, tokoh, pemerintah, dan nanti didukung oleh pendanaan dari luar kabupaten akan berperan sangat vital. Diprediksikan apabila nanti PDIP akan memenangkan Pemilu 2014 dan Pak Jokowi akan duduk sebagai Presiden RI, bantuan dan dukungan dari tingkat nasional akan semakin menguat bagi pembangunan di kabupaten ini, khususnya di dua kecamatan pinggiran ini (Kecamatan Batui Selatan dan Moilong) menuju jalan Tuhan dan mengikuti petunjuk Injil.


Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2012 oleh BPS, jumlah penduduk Kabupaten Banggai mencapai 323.626 jiwa, terdiri dari laki-laki 165.266 jiwa dan perempuan 158.606 jiwa dengan sex rasio 104. Laju pertumbuhan penduduk 1,76 persen pertahun, sedangkan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 34 jiwa/km2. Tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2007 rata-rata 32 jiwa/km2, tahun 2008 rata-rata 32 jiwa/km2, tahun 2009 rata-rata 33 jiwa/km2, tahun 2010 rata-rata 33 jiwa/km2.


[caption id="attachment_329733" align="aligncenter" width="300" caption="Demografi Penduduk Kab Banggai (BPS, 2012)"][/caption]


Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada tahun 2011, di Kabupaten Banggai terdapat 228.331 jiwa penduduk usia kerja. Angkatan kerja laki-laki sebanyak 102.099, sedang angkatan kerja perempuan sebanyak 64.755 jiwa. Bukan angkatan kerja sebanyak 47.301 jiwa yang terdiri dari 14.176 laki-laki serta 47.301 perempuan.


Jumlah penduduk Kabupaten Banggai pada tahun 2011 adalah 329609 Jiwa yang terdiri dari 168424 Laki-Laki dan 161185 Perempuan. Penduduk tersebut tersebar di 18 Kecamatan. Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Luwuk dengan jumlah penduduk 75271 jiwa sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Lobu dengan jumlah 3384 jiwa. Rata-rata perbaningan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 104 laki-laki berbanding 100 perempuan


Jumlah penduduk terbesar pada kecamatan Batui Selatan terdapat pada desa Sinorang. Jumlah penduduk desa Sinorang pada tahun 2012 adalah 2350 jiwa yang terdiri dari 1231 jiwa laki-laki dan 1119 perempuan sedangkan desa Paisubuloli adalah desa dengan populasi penduduk paling sedkit yaitu sejumlah 633 jiwa yang terdiri dari 317 laki-laki dan 316 perempuan. Rasio jenis kelamin umumnya hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Setiap 100 perempuan terdapat 100-102 laki-laki kecuali pada desa sinorang yang memiliki rasio 1.10. artinya setiap 100 perempuan terdapat 110 laki-laki.


Jumlah penduduk terbesar pada lima desa lokasi studi dalam kecamatan Moilong terletak pada desa Toili dengan jumlah penduduk 2.127 Jiwa yang terdiri dari 1106 Laki-laki dan 1021 Perempuan. Jumlah penduduk paling sedikit berada di desa Tou dengan jumlah 513 jiwa yang terdiri dari 267 Perempuan dan 246 Laki-laki. Umumnya rasio penduduk laki-laki lebih besar dari pada perempuan pada desa-desa di lokasi studi kecuali desa tou yang mana penduduk perempaun lebih banyak daripada laki-laki. Desa Tou adalah desa nelayan dengan sumber matapencaharian utama adalah perikanan tangkap. Pada kegiatan perikanan tangkap di laut umumnya di dominasi oleh kaum laki-laki.


Sektor perikanan tangkap akan menjadi pintu masuk yang efektif bagi pemberdayaan masyarakat melalui Gereja dan aktivitas kerohanian yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun