Hari ini, Jumat, seperti biasa kantor kami mengadakan brifing pagi yang diikuti oleh seluruh pegawai, namun kali ini kita kedatangan tamu dari kantor pusat, seorang motivator, Bapak Fathulloh. Walau hanya 1 jam 10 menit, namun membuat mata gw berkaca-kaca. Mungkin juga beberapa teman gw. Cerita yang beliau bawakan juga sudah banyak tersebar di dunia maya, namun tetap menarik untuk memotivasi kami.
Beliau membuka sharing dengan judul, keberuntungan itu bukan lah suatu kebetulan. Ada tiga cerita yang ia sampaikan untuk membedah judul tersebut, kurang lebih seperti berikut..
Pertama cerita mengenai segelas susu (a glass of milk, Dr. Howard Kelly), ada seorang anak kecil miskin yang tinggal di Inggris, dia penjual makanan kecil dari satu tempat ketempat lain. Sampai pada suatu waktu, ia sangat lapar dan celakanya dia tidak menemukan uang di kantongnya untuk membeli makanan, mau makan barang dagangannya pun, ia merasa tidak bisa karena ini barang dagangan yang dibuat ibunya. Maka ia memutuskan untuk meminta makanan pada sebuah rumah yang ia temui. Bertemulah ia dengan pemilik rumah, usia nya mungkin sebaya dengan dia. Mungkin karena terpesona dengan anka tsb, maka ia hanya berani meminta minum. Anak itu ternyata memberikan segelas susu,( mungkin di Inggris engga ada air putih kali ya hehehe..) Lalu anak laki-laki itu bertanya, "berapa yang harus saya bayar untuk segelas susu itu?" dijawab"kamu tidak perlu membayarnya".
Waktu pun terus berjalan, sampai pada suatu waktu, anak perempuan itu sudah menjadi wanita dewasa dan dia terkena penyakit yang kalau dioperasi mahal harga pengobatannya. Karena ingin sembuh ia pun mengiyakan untuk dioperasi, setelah selesai ia pun mendapatkan sebuah amplop. Waktu membuka amplop tersebut tangannya bergetar karena ia takut dengan tagihan yang pasti diluar kemampuanya. Ternyata terdapat suatu tulisan di kertas tagihannay, "telah dibayar lunas untuk segelas susu"
Cerita Kedua, kisah tentang Hotman Zainal Arifin seorang Office boy yang bisa menjadi seorang vice president di Citibank Indonesia. Ia hanya tamatan SMA yang mencoba mencari rezeki ke ibukota, singkat cerita ia pun diterima di suatu bank, berhubung ia cuma tamatan SMA maka ia diterima sebagai office boy (OB). Walaupun begitu ia tetap bekerja rajin, bila ia disuruh oleh atasannya ia selalu kerjakan dengan ikhlas dan memberikan yang terbaik , selalu ingin tahu, selalu menambah wawasan. Semua itu ibarat tanaman yang selalu dipupuk dan dirawat, sehingga pada suatu kesempatan, ada penerimaan pegawai staff, ia pun bisa lolos tes. Dari situ, karir ia melesat sampai dengan vice president. Dari cerita singkat itu, pesannya adalah selalu menambah ilmu setiap saat dan jadilah yang terbaik pada setiap posisi yang diberikan.
Cerita ketiga, kisah seorang tukang becak di pekalongan. Setiap hari ia mengayuh untuk mencari penumpang dan tentu saja bayaran dari penumpang tersebut, kecuali hari jumat, ia menggratiskan semua penumpang yang menaiki becaknya tanpa pandang bulu. Namun ia meminta kepada penumpang tersebut untuk mendoakannya supaya bisa naik haji bersama istrinya. Pada suatu saat, ada orang kaya didaerah tersebut yang kedatangan cucu nya dari Jakarta. Cucu nya merengek-rengek untuk naik becak tersebut, neneknya menaruh rasa curiga terhadap tukang becak tersebut, wajar karena selama ia hidup belum pernah naik becak. Tapi karena permintaan dari sang cucu, ia pun luluh.
Tukang becak “kita mau kemana bu”, “kemana saja, putar-putar daerah sini”, jawab sang nenek. Setelah berputar -putar cukup lama, kurang lebih hampir satu setengah jam, setelah tanjakan yang cukup melelahkan itu, becak pun berhenti dan perjalanan selesai. Nenek itu pun memberikan bayaran 50rb kepada tukang becak tsb, berhubung itu hari jumat, maka ia pun menolak untuk dibayar. Karena masih dalam nafas yang tersengal-sengal ia tidak bisa berbicara dan hanya menggerak-gerakan tangannya untuk menolak uang nenek itu. “kurang yang pak ?”, tanya si nenek. Lalu ia menambahkan lagi, sampai ke lima kali nenek itu menambahkan uang 50rb ke tukang becak, barulah nafas tukang becak itu normal. “bukan bu, sesuai dengan komitmen saya, kalau hari jumat saya tidak menerima bayaran sepeser pun, alias gratis. Sebagai gantinya saya hanya minta didoakan supaya saya dan istri bisa naik haji”, jawab si tukang becak. Mendapat jawaban seperti itu, galau lah hati sang nenek. Singkat cerita, ia pun menelepon suaminya. Lalu diceritakanlah apa yang barusan ia alami. Gantian suaminya nenek jadi galau, “mungkin ini tanda, kita orang kaya belum pernah naik haji. “Kalau begitu kita ajak si tukang becak dan istrinya untuk berangkat haji bersama kita. Lalu dipanggilah situkang becak itu, setelah mendengar ajakan suami si nenek tersebut, menangislah dia lalu dipeluknya suami nenek tsb.
Sekian cerita singkat yang gw dapet hari ini (kalau mau lebih cari di om guggle ye), apa sih yang gw dapat dari cerita inspiratif ini? Seolah-olah semua itu hanyalah suatu keberuntungan yang kebetulan. Tapi di dunia ini tidak keberuntungan yang terjadi secara kebetulan, semua terjadi sesuai dengan hukum alam. Semakin banyak memberi semakin pula kita menerimanya ataupun apa yang kamu lakukan itulah yang akan kamu dapat, dengan waktu yang tidak kita ketahui kapan dan siapa yang akan membantu kita. Begitu pula dengan bekerja, bekerjalah dengan hati gembira walau mungkin bebannya tinggi, resikonya tinggi,dll jadilah ahlinya. Siapa yang tahu bos kita melihat ataupun bila tidak melihat usaha kita, Tuhan lah yang akan memantaskan kita.
Ada beberapa hal yang membuat kita bisa bahagia, harta, hobi, dan saling berbagi. Harta sudah pasti, siapa yang engga bahagia punya tabungan 1 M. lalu hobi, apapun akan dilakukan untuk hobinya, karena itu bisa membuat seseorang bahagia. Terakhir adalah saling berbagi, membantu orang-orang kurang mampu dan melihat nya tersenyum bahagia merupakan kebahagian yang tidak ternilai bagi yang memberikan. Kalau engga bisa dalam bentuk materi ya mungkin sedikit senyum manis hehe..
Tapi kalo gw di tanya sama seseorang, apa sih yang buat kamu bahagia.. pasti gw bilang “gw bahagia kalau bisa ada di sisi lu” hahahahaha…
Ok sekian dulu ah, bahagia rasanya bisa menyalurkan lagi hobi yang sempat hilang..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H