Mohon tunggu...
NAB AB
NAB AB Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kangen jogja .. mencoba kembali (lagi) untuk merangkai kata menjadi cerita. Selamat membaca dan terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Desi Anwar Sang Pejuang Masa Kini

26 Desember 2010   06:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:23 4052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_81844" align="alignright" width="300" caption="sumber: desianwar.com"][/caption] Tulisan ini terilhami dari beberapa artikel mengenai hari ibu yang lalu dan berujung pada isu gender. Isu gender menjadi menarik dibahas dalam konteks masa lalu, dimana kaum perempuan sangat terbatas melakukan geraknya. Ibaratnya perempuan itu tidak layak tampil di depan atau melebihi pria dalam beberapa bidang pekerjaan. Padahal tuhan membedakan pria dan wanita hanya pada anatomi dan fungsinya saja. Sedangkan sifat-sifat yang ada pada manusia itu sebenarnya sama dimilik baik perempuan maupun pria contohnya sifat pemimpin, berani, tegas, dll lalu lingkunganlah yang akan membentuknya. Maka lahirlah perempuan-perempuan yang menyadari hal tersebut, sebut saja RA Kartini, Cut nyak dien, Martha Christina Tiahahu, dewi sartika, dan mungkin banyak lagi yang tidak tersebutkan. Mereka berjuang pada zaman nya. Mereka juga berjuang dengan caranya masing-masing. Mereka inilah yang mengilhami para perempuan saat ini. Lalu apakah benar para perempuan itu mengilhami para perempuan masa kini ? setiap zaman pasti akan muncul perempuan-perempuan seperti itu dan mereka berjuang dengan caranya sendiri. Mungkin sebagian orang melihat sosok Susi susanti, Sri Muyani, sitoresmi prabuningrat, mira lesmana, bahkan sampai agnes monica bisa dianggap sebagai pejuang perempuan tersebut, tentunya dibidang nya masing-masing. kali ini saya akan melihat perempuan yang menjadi pejuang dibidangnya, yaitu di bidang media. Beliau tidak secantik anchor metro tv ,Najwa shihab, ataupun tidak se sexy anchor tv one, Tina Talisa. Penampilan beliau malah terkesan tomboi, dengan rambut pendek, mimik muka serius, tatapan tajam dan gaya bahasa yang cerdas. Tapi dari situlah beliau terlihat sebagai perempuan yang luar biasa. Desi Anwar lahir dibandung 11 Desember 1962, Kuliah di universitas sussex lalu meneruskan masternya di Universitas London ini membuat beliau fasih berbahasa inggris dan perancis. Beliau bekerja pertama kali di TVRI lalu pindah ke salah satu stasiun yang waktu itu di segani di Indonesia yaitu RCTI pada tahun 1990. Beliau waktu itu membawakan program seputar indonesia, nuansa pagi, buletin siang dan buletin malam. Setelah itu beliau juga menjabat sebagai produser eksekutif dan anchor program berita harian berbahasa inggris, indonesia today dan liputan khusus. Desi anwar juga tercatat sebagai wartawan di lingkungan istana sehingga dengan mudah beliau melakukan perjalanan internasional dan melakukan banyak wawancara dengan beberapa tokoh negarawan dan  tokoh masyarakat berskala internasional seperti, PM Benazir Bhutto, PM Tony Blair, Margaret Thatcher, Bill Gates, Muhammad Yunus, Presiden Jiang Zemin, dan masih banyak lagi. Selain sebagai senior anchor, beliau juga tercatat sebagai salah satu pendiri metro tv pada tahun 2000  dan portal online astaga.com  Di Metro tv, beliau menduduki jabatan sebagai Manajer Umum Pemasaran dan Pengembangan Bisnis,juga bertanggungjawab membuat aneka konsep dan muatan untuk pengembangan program on air maupun off air. Dan cukup banyak juga penghargaan yang ia terima, seperti best news presenter selama tiga tahun berturut-turut (1994 - 1997) dari tabloid citra. Lalu dari panasonic award sebagai best news presenter 1997 dan 1998.  Sempat pula di nominasikan sebagai best anchor oleh Asian television award. Dari pengalaman bertahun-tahun dan penghargaan tersebut, kita bisa membayangkan betapa hebatnya beliau dalam berinteraksi, dalam berkomunikasi, dalam berfikir, dan tentu saja semangatnya yang mungkin bisa disejajarkan oleh pejuang-pejuang zaman dulu. Beliau telah berjuang sesuai dengan bidang dan zaman nya. Ini lah yang bisa dijadikan panutan bagi kaum perempuan. Bahwa perempuan itu mampu bekerja di depan dan sejajar dengan laki-laki. dalam situsnya, desi anwar mengutip salah satu wise word the buddha "what you are is what you have you been and what you will be is what you do now" sumber: desianwar.com , wikipedia.org , metrotvnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun