Mohon tunggu...
Muhamad Nour
Muhamad Nour Mohon Tunggu... Buruh - Love traveling

Paguntaka

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengembangkan Wisata Kampung Nelayan di Kalimantan Utara

17 April 2020   20:47 Diperbarui: 17 April 2020   20:47 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sebenarnya, selain wisata pantai, bakau, pemerintah dan investor harus mengembangkan pulau-pulau kecil yang masuk dalam wilayah administratif kabupaten Bulungan dan Tarakan, misalnya pulau Kiak, pulau Sadau, dan kampung nelayan Antal, Liagu, dan dusun Siandau. Kampung nelayan ini sangat unik, dengan konstruksi kampung yang berdiri di atas laut dan dikelilingi hutan bakau dimana tiap rumah dihubungkan jembatan kayu.

Lantas bagaimana potensi ini bisa dikembangkan?

Ada banyak ide usaha yang bisa dikembangkan bila mengacu pada model paket wisata bahari yang dikembangkan di Phuket Thailand Selatan, Semporna Sabah, bahkan di dalam negeri seperti Arborek Raja Ampat, dan Labuan Bajo NTT. Ada beberapa gagasan yang bisa dipertimbangkan untuk mengembangkan paket wisata bahari diantaranya:

  • Perahu, dalam hal ini, Kaltara memiliki ribuan armada perahu dengan berbagai ukuran gross ton, termasuk perahu nelayan kecil termasuk kelengkapan safety nya. Perahu atau kapal ini digunakan untuk tur atau rental wisata bahari. Tentu perahu perlu disesuaikan konstruksi standar perahu/kapal wisata bahari nya misal tempat duduk, pelampung, ruang terbuka, alat P3K, alat komunikasi, alat memancing, dan lain-lain.   
  • Homestay bisa dikembangkan di kampung nelayan yang ada, baik dengan melatih warga untuk pengelolaan homestay yang sederhana. Adanya homestay tentu akan memberikan pengalaman bagi wisatawan merasakan pengalaman tidur di atas laut di kampung nelayan.     
  • Kuliner dan kios diidentifikasi dan disiapkan serta siapa yang melayani rumah makan. Hal ini dimaksudkan, pengunjung bisa merasakan kesegaran makanan laut secara langsung.
  • Kerajinan dan oleh-oleh. Salah satu hal yang membuat orang ingin membeli kerajinan tangan atau oleh-oleh, karena bentuknya menarik dan harganya layak. Para pelaku dan pembuat kerajinan tangan harus dilatih untuk memproduksi buah tangan dan termasuk cara pengemasannya. Sebagai contoh di Kota Kinabalu, wisatawan boleh membawa oleh-oleh ikan segar yang dibeli di pasar maksimal 5 kilogram, dengan kemasan khusus yang dilakukan oleh agen yang sudah ditunjuk oleh perusahaan penerbangan sehingga aman dibawa ke dalam kabin pesawat.
  • Bekerja sama dengan perkumpulan fotografer yang mungkin bisa menyediakan jasa fotografi, menunjukkan lokasi-lokasi yang istilah sekarang instagramable.
  • Pemerintah mendukung operator tur wisata untuk menilai sejauh mana paket wisata kampung nelayan ini bisa dijual dan bagaimana kira-kira tanggapan masyarakat dengan ide pembuatan paket wisata bahari kampung nelayan tersebut. Intinya perlu riset untuk prasyarat pembuatan paket wisata kampung nelayan.

Siandau - foto Titin
Siandau - foto Titin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun