Cerita Asterix ke Osaka dan Tokyo

Sementara di Tokyo, kami menginap di daerah Kasai Edogawa, nama keretanya Tozai line, berhenti di Kasai station, didepannya banyak bis tujuan sekitar Tokyo, di depannya, dekat KFC ada halte bis khusus ke Haneda airport, jadi nga ribet pindah2 kalo bawa koper. Per orang 1050 Yen, anak kecil 580 Yen. 

Selain makan, budget extra juga harus dialokasikan untuk transport, selama di Osaka dan Tokyo, budget kami untuk kereta 1000 Yen per orang (sekitar 133ribu) per HARI. Bila anda bermaksud jalan-jalan maksimal ke beberapa kota di Jepang lebih dari seminggu, beli saja JR ticket, 3.8 juta per orang, dan itu sudah mencakup JR kereta kemanapun, dalam maupun luar kota. Tapi hanya grup JR lines ya, tidak bisa digunakan selain itu. 

Kaki king crab, harganya sekitar 2000 Yen atau 270 ribu | dokpri

Berbagai pilihan seafood | dokpri

Makan, harga sangat variatif, tapi secara keseluruhan bila kita berpikir kurs, memang mahal. Harga makanan matang di supermarket atau mini market lebih murah, apalagi sudah lewat jam makan malam. Beda harganya bisa 200 Yen, misal di resto 600 Yen, di mini market bisa 400-500 Yen, makanan yang sama. 

Di Osaka, yang harus dikunjungi adalah Dotonburi, Namba dan Kuromon market, daerah ini berdekatan, jalan kaki sudah dapat 3 lokasi ini. Cobain, Takoyaki dan ramen di daerah ini, enak. Di Jepang, mereka sangat efisien, banyak tempat makan tanpa bangku, jadi harus berdiri sambil makan.

Asterix beli tiket Shinkansen di mesin tiket | dokpri

Naik Shinkansen mahal? Iya banget, tapi bila ingin merasakan sensasi naik kereta cepat dan murah, naik saja Shinkansen dari Shin Osaka, stasiun utama Shinkansen di Osaka, ke Kyoto, hanya 10 menit nyampe. Beli tiketnya pun gampang, caranya gunakan menu Bahasa Inggris, pencet tujuan, dan ada menu pilihan reserved seat atau unreserved seat. Reserved lebih mahal, sementara unreserved jauh lebih murah, sekitar 1650 Yen per orang, cuma seatnya siapa cepat dia dapat. Seat unreserved ada di gerbong 1 sampai 3, bagian belakang ya. Jadi antri saja di situ. 

Jangan kuatir, biasanya selalu ada seat kosong, karena, tiket ini berlaku satu hari jadi tidak ada harus berangkat jam berapa kayak ke Bandung. Dan bagusnya tiap 10 menit, kereta Shinkansennya selalu datang. Tapi harap diingat jangan sampe kelewatan stasiun karena, Kyoto sangat cepat nyampenya, kalo kelewatan stasiun kena denda. 

Tiba di stasiun Kyoto, kami naik kereta lokal seperti KRL ke Arashiyama, melihat hutan Bambu (Arashiyama bamboo groove) dan jembatan Togetsukyo, semua ini jalan kaki dari stasiun Arashiyama. Kami pake Icoca. Area Arashiyama ini lokasi bagus untuk liat daun musim gugur, sayangnya saat kami disana, masih belum total merah, mungkin akhir November kali ya. Dari Kyoto, untuk menghemat budget, kami naik kereta lokal ke Osaka, seperti Sudirman- Bogor lah.

Musim gugur di Arashiyama Kyoto | dokpri

Asterix dan keluarga| dokpri

Arashiyama | dokpri

Setelah cukup jalan-jalan di Osaka, kami beli tiket bis ke Tokyo (berhenti di stasiun Shinjuku) di Osaka stasiun lantai 1 F, dibagian luar, ada tulisan bus station, beli konter seorang 5700 Yen, JR bus. Kalo beli via web, agak mahal dan kita bisa pilih jenis bis atau jam keberangkatan nya kalo di konter. Berangkat siang, jam 22.00 nyampe Tokyo. Jadi kami pilih yang malam, biar bisa tidur dan hemat ongkos hotel. Sambil menunggu bis berangkat malam hari, kami ke Universal studio, hanya bagian depan, naik Yumesaki line, berhenti di Universal city station. Gratis koq, kalo cuma foto bagian depan, kayak yang di Singapore. 

Sebagai informasi naik Shinkansen dari Osaka ke Tokyo sekitar 13.000 Yen atau 1.7 juta per orang. Jam 22.50 tepat, bis nya berangkat dari Osaka station, bangku bisnya lebar, ada wifi dan colokan. Colokan Jepang, beli aja di Indonesia, penting. Kami tiba jam 5.30 di Stasiun Shinjuku Tokyo, dan langsung ke hotel untuk drop barang. Sebelumnya kami beli dulu kartu Suica di Shinjuku station. Kalo di Jepang, antara peron ke line kereta yang lain, kita harus tap kartu keluar peron karena langsung bayar.

Kami menginap di Eastblue Kasai, daerah Edogawa, mudah sekali mencarinya, dari Kasai stasiun ke hotel sangat dekat, jalan kaki 400 meter. Agak kompleks memang system transportasi kereta di Jepang ini karena banyak ada total 33 lines, sementara kita hanya punya Jabodetabek, tapi prinsipnya sama dengan commuter line kita, cari saja stasiun tujuan dan stasiun transitnya. Stasiun transit nya juga gampang untuk cari peronnya, hafalin aja nama antara peron selanjutnya, biar tidak salah arah. 

Kami istirahat sebentar di hotel dan langsung mengeksplorasi Tokyo, kami ke Shibuya crossing, turun di stasiun Shibuya, yang diluarnya ada Hachiko memorial, patung anjing Hachiko yang terkenal. Nah, Shibuya crossing ini persis didepannya, rame banget. Untuk bisa melihat fenomena ribuan orang nyebrang dengan lebih jelas, cukup ke Starbucks, beli segelas dan naik ke lantai 2. Ingat ya, beli, jangan hanya numpang naik lantai 2, ntar bikin malu hehe.