Obat adalah suatu zat yang dapat membantu tubuh mengkompensasi penyakit.
obat oleh tenaga kesehatan dalam hal ini adalah wewenang dokter, memerlukan berbagai kajian dan penetapan diagnosis secara sistematis sehingga obat yang diberikan dapat benar-benar memberikan efek kesembuhan seperti yang diharapkan.
Dalam pemberianBagaimana obat bekerja dalam tubuh?
1. FarmasetikÂ
Farmasetik yaitu obat padat dilarutkan pada saluran pencernaan oleh organ-organ pencernaan mulai dari mulut hingga lambung dan kemudian dipecah menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah diserap tubuh.
2. FarmakokinetikÂ
Farmakokinetik yaitu pergerakan partikel kecil obat yang telah dipecah oleh organ pencernaan diserap oleh tubuh hingga kemudian dialirkan dalam cairan tubuh dan beredar ke jaringan tubuh tertentu hingga mencapai ke lokasi jaringan yang membutuhkan obat tersebut. Hal ini berlangsung hingga kerja obat selesai dan obat tidak lagi dibutuhkan tubuh.
3. FarmakodinamikÂ
Farmakodinamik yaitu perjalanan efek obat atau cara kerja obat dari permulaan memasuki plasma darah, mencapai puncak kerja (memberikan efek pada jaringan tubuh yang membutuhkannya) hingga lama obat berkerja yang ditentukan oleh banyaknya dosis diberikan.
Lalu apakah benar obat dapat mengakibatkan gagal ginjal?
Dalam pembahasan farmakokinetik, obat yang sudah selesai menjalani tugasnya dan tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh akan dinonaktifkan oleh hati hingga kemudian metabolisme tubuh bekerja untuk mengeluarkan zat sisa obat dalam keringat, feses (kotoran) atau urine.
Saat pelepasan obat melalui urine disinilah ginjal bekerja. Dalam kondisi tertentu ginjal membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan obat dalam urine, misalnya membutuhkan lebih banyak air yang ikut dibuang sebagai pengangkut partikel sisa obat agar obat dapat terbuang tanpa sisa dalam jaringan ginjal.
Selain itu, dosis obat yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan partikel obat yang akan dibuang terlalu "berat" dan justru menyumbat atau bahkan merusak saringan pada ginjal sehingga mengakibatkan kerusakan tersendiri pada ginjal dan gagal ginjal mungkin saja terjadi.
Pemberian obat oleh dokter tentu melewati banyak tahapan. Dokter melakukan berbagai perhitungan dalam menentukan dosis  sesuai usia, berat badan, kondisi penyakit dan hasil wawancara lainnya terhadap pasien.
Oleh karena itu, pastikan untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa resep dokter apalagi obat dengan tanda-tanda tertentu.
Salam sehat 😄
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H