Mohon tunggu...
Nur fatehah Wijiharjono
Nur fatehah Wijiharjono Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernahkah Kudengar Sebelumnya

16 Januari 2024   15:40 Diperbarui: 16 Januari 2024   15:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pernahkah aku mendengar sebelumnya

Suara gelegar memekakan telinga

Beriringan dengan  runtuhnya gedung-gedung

Tasbih kalimat suci tak hentinya

Tangisan anak dan bayi tak berdosa

Adakah sebelumnya pernah aku saksikan

Jutaan manusia hidup bukan layaknya sebagai manusia

Karena dimana ,

Rumah yang pernah untuk berteduh

Air minum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun