Mohon tunggu...
Nur fatehah Wijiharjono
Nur fatehah Wijiharjono Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Rasanya Memetik Sayuran dari Tanam Sendiri

7 Juli 2023   12:39 Diperbarui: 8 Juli 2023   07:28 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dok.Pribadi/ nur fatehah

Sekitar tiga bulan yang lalu, bapak ketua RT mendatangi rumah kami. Jika beliau datang, tentu ada hal yang penting untuk disampaikan kepada warga RT. Terkadang terkait informasi dari pemerintahan Desa kami, maupun terkait keperluan administrasi lainnya.

Kali ini, bapak RT lain dari biasanya, beliau membawakan kami sekeranjang bibit sayuran, yang sudah siap tanam. Bibit sayuran yang dibagikan kepada warga, sebagai salah satu program ketahanan pangan desa ,diharapkan membantu warga dalam memenuhi keburuhan sehari-hari.

Ada beberapa bibit sayuran terong, cabe, tomat, kami terima , yang kemudian kami tanam dalam polybag. Untuk bibit terong, kami pernah punya  pengalaman menanamnya ,demikian juga tanaman cabe. Lumayan, bIsa untuk konsumsi keluarga.

Inilah kesempatan untuk mencoba bertanam tomat, jenis tomat hijau, sebagaimana pemberian bapak RT.

Diketahui tomat sebagai makanan sudah dikenal sejak lama sekali, beberapa makanan yang berbentuk tomat adalah buah tomat, sayuran tomat, saos tomat, manisan tomat dan lalapan tomat. Tomat kaya akan nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat untuk manusia.

Sekitar 15  wadah kami siapkan untuk tanaman tomat ,polybag kami penuhi dengan tanah dari cangkulan area samping rumah,
Tanah kami pilih yang sesuai bagi tumbuh suburnya tanaman tomat. Tanah dimaksud adalah tanah yang gembur, dan berhumus. Karena lingkungan rumah banyak tanah yang merupakan pelapukan dari dedaunan yang telah tertimbun.

 Yang harus diperhatikan, tanaman tomat termasuk jenis tanaman merambat, sehingga harus ada tiang penopang, atau "lenjeran".
Kami buatkan tiang  kecil dari bambu yang dibilah dengan tebal sekitar 2 cm dan panjang 80 cm.

Tanaman tomat yang telah kami tanam dengan tinggi kira -kira 15 centimeter, terus tumbuh dengan subur. Setiap hari kami sirami dengan air sumur dari selang yang dipasang pada keran, dan diujungnya ada pengatur kapasitas air yang dikucurkan.

Pada umur kurang lebih dua setengah bulan, tanaman tomat kami sudah mulai berbunga. Wah,.. senang juga melihat bunga tomat yang banyak tumbuh di tanaman tomat di semua polybag.

Tanaman terus kami sirami setiap hari, dan kami siangi rumput yang tumbuh di area polybag.

Foto Dok.Pribadi/ nur fatehah 
Foto Dok.Pribadi/ nur fatehah 

Sekitar umur tanaman 3 bulan, kami lihat buah tomat mulai berbentuk buah ,warna hijau, beberapa sudah ada yang menguning, dan memerah.
Bertambah senang rasanya , melihat buah tomat yang berwarna- warni, apalagi itu hasil budidaya sendiri.

Kami segera memetik buah tomat,  dan kami kumpulkan di baskom. Nah,..ini kesempatan untuk bisa berbagi dengan ibu- ibu tetangga. Semoga bisa bermanfaat. Akhirnya hasil panen buah  tomat kami bungkus dalam plastik, menjadi beberapa bungkus. Tak lama kami bagikan kepada ibu-ibu tetangga.

" Wah makasih, ini bisa untuk beberapa kali buat sambel ," ungkap    ibu tetangga sebelah kiri rumah kami. Ada senyum tulus, meski hanya menerima sebungkus tomat. Rasa yang membahagiakan, melihat  senyum tulusnya.

Dari budidaya tanaman tomat disamping rumah kami ,ada beberapa hal yang kami dapatkan.
Pertama, ada rasa kepuasan tersendiri bagi kami melihat buah tomat dan memetik dari budidaya sendiri.
Kedua, bisa memenuhi sebagian kebutuhan keluarga, untuk beberapa waktu khususnya sayuran tomat.
Ketiga, kesempatan untuk bisa berbagi dengan tetangga, terutama bagi ibu yang berurusan dengan dapur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun