Mohon tunggu...
Nur fatehah Wijiharjono
Nur fatehah Wijiharjono Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keikhlasan Mbah Mardi dengan Qurbannya

29 Juni 2023   10:05 Diperbarui: 29 Juni 2023   10:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dok.pribadi/ nur fatehah

Perintah berqurban dalam quran terdapat dalam surat Al Kautsar ,ayat 2, yang artinya Maka Laksanakanlah sholat  karena Tuhanmu dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt).

Melaksanakan qurban, sebagai teladam Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as sudah sewajarnya bila dilaksanakan oleh orang yang punya keimanan dan mempunyai kemampuan. Jika orang yang dalam ketakmampuan dan  kekurangan, namun dia berqurban,maka bisa dikatakan hal yang sungguh luar biasa.

Seperti halnya dengan mbah Mardi, seorang janda yang telah berusia lanjut, yng tinggal sendirian i rumahnya. Kondisi rumah mbah Mardi sangat sederhana. Kadang mbah Mardi pun menerima bantuan dari orang lain  yang mempunyai kepedulian kepadanya. Sehari harinya mbah Mardi mencukupi keperluan dengan tenaganya. Memasak,membersihkan dan mengurus rumah dilakukan sekemampuannya. 

Kami  bergaul dengannya,sedikitnya pada setiap jumat siang dalam pengajian ibu-ibu di Masjid At Taqwa Mulyakencana. 

Mbah Mardi suatu hari di bulan Zulhijah, menemui pengurus masjid ,untuk mengemukakan niatnya berkurban.

Ternyata Mbah Mardi mempunyai sejumlah tabungan, yang kemudian dia belikan seekor kambing.Pengurus masjid pun penuh haru dibuatnya  mendengar niat mbah Mardi. Betapa mbah Mardi yang hidup penuh kesederhanaan bahkan kekurangan, namun mempunyai keimanan dan keikhlasan yang tinggi ,sehingga dia mau berqurban.

Apa yan dilakukan oleh mbah Mardi ,bila dilihat akan ditemukan beberapa jawaban, mengapa dia dalam kondisi serba kekurangan pun mau ibadah qurban.


Pertama, dalam hati mbah Mardi telah tumbuh dan subur keimanan yang telah tertanam , kepada Allah swt. Keyakinan dan ketakwaan yng kuat ,mendorong untuk berusaha melaksanakan apa yang diajarkan dan diperintahkan agamanya.

Kedua, semangat berbuat dengan keikhlasan. Beribadah qurban termasuk ibadah yang mengeluarkan harta, dalam hal ini berupa kambing untuk disembelih. Dengan tabungan yang dia punyai ,mbah Mardi dengan ikhlas memberikannya disaat dia juga membutuhkan.

Ketiga, semangat untuk berbagi dan solidaritas sosial yang tinggi. Diketahui setiap tahunnya warga di lingkungan kami, pada setiap hari Raya Idul Adha bisa dipastikan menerima daging qurban. Mbah Mardi juga ingin bisa berbuat hal yang sama, ingin bisa memberi bagi warga masyarakat.

Beribadah qurban , seperti tercantum dalam surat Al Hajj ,yang sampai kepada Allah bukan daging dan darahnya, tetapi ketaatan dan ketakwaan kita kepada Allah.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H,
Semoga ketakwaan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, menjadikan suri tauladan bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun