Mohon tunggu...
Nur fatehah Wijiharjono
Nur fatehah Wijiharjono Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalur Mandiri Masih Bisa Dibenahi

25 Agustus 2022   10:45 Diperbarui: 25 Agustus 2022   11:56 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu PTN ,Kampus Itera di Bandar Lampung/ dok : Nurfatehah

Kabar yang cukup mengejutkan, dari dunia pendidikan tanah air, yaitu dengan tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap rektor salah satu Perguruan Tinggi Negeri.

Sang rektor sebagai tersangka kasus menerima suap dalam penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri.

Menjadikan seorang anak agar bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi merupakan cita cita dan harapan sebagian besar orang tua. Telah dikenal tiga jalur yang bisa ditempuh seorang calon mahasiswa dalam masuk sebuah PTN. Ketiga jalur tersebut yaitu SNMPTN Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, SBMPTN Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, dan Jalur Mandiri.

Jalur SNMPTN dikenal pula sebagai jalur rapot, tanpa melalui tes, sedangkan SBMPTN jalur melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer.Kedua jalur ini diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).Sementar jalur Mandiri diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Negeri masing- masing kampus.

Biaya pendidikan dari ketiga jalur, tentu ada beberapa perbedaan. Dari pendaftaran ,jalur SBMPTN lebih murah bila dibandingkan dengan jalur Mandiri.Selain itu untuk Jalur SNMPTN dan SBMPTN tidak ada yang namanya uang pangkal.Sedangkn untuk jalur Mandiri dikenakan uang pangkal.

Sesuai Peraturan Mendikbud Perguruan Tinggi Negeri yang Berbadan Hukum(PTN-BH) diperbolehkan untuk memungut uang pangkal atau biaya pengembangan institusi. Dari sisi inilah dimungkinkan pihak kampus bisa memungut dana yang lebih besar.

Dari berbagai jalur masuk PTN , tentu Uang Kuliah Tunggal (UKT) sudah diperhitungkan aspek manfaat dan rasa keadilan yang diberikan.Bahkan jalur SBMPTN, dan SNMPTN bila ada calon yang keberatan tentang besaran UKT yang telah ditetapkan  bisa mengajukan banding ke kampus PTN.

Adanya jalur Mandiri,tak dapat dipungkiri memang lebih banyak biaya atau bisa dikatakan mahal, namun ada baiknya , melihat dari sisi yang positif .

Pertama, calon mahasiswa bisa langsung mendaftar pada kampus yang diinginkan, dengan hasil ujian atau standar  yang telah ditetapkan kampus. Sementara, jalur UTBK untuk bisa lolos, calon mahasiswa harus bisa memenuhi nilai skor yang telah ditetapkan LTMPT.

Kedua ,dana atau sumbangan pengembangan institusi sangat diperlukan bagi kemajuan pendidikan. Hal ini bisa terwujud apabila dana atau sumbangan pengembangan tersebut dimanfaatkan secara tepat sasaran. Perguruan Tinggi secara umum, diharapkan  semakin meningkatkn kualitas apalagi mahasiswa adalah generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan bangsa. Kemajuan pendidikan  menjadi salah satu penentu , bagi tercapainya cita- cita bangsa.

Ketiga, jalur Mandiri memberikan peluang diterima bagi calon mahasiswa yang belum tertampung di jalur SNMPTN dan SBMPTN. Kebutuhan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, mendorong calon mahasiswa dan orang-tua, memperjuangkan untuk bisa kuliah di PTN. Jalur Mandiri salah satu yang patut diperhitungkan,bagi mereka yang berkemampuan.

Menyikapi  apakah jalur Mandiri perlu dievaluasi, karena adanya peluang bagi praktek suap, tentu ada yang harus dibenahi. Kasus korupsi terjadi, bukan karena perilaku pribadi, tetapi bisa terjadi karena sistem yang memberikan peluang.

Adanya pembenahan dan perbaikan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri, perlu mendapatkan perhatian.

Jalur Penerimaan tersebut, dilaksanakan oleh lembaga kampus yang terpercaya sehingga pihak yang bukan wewenangnya, tidak bisa menentukan lolos tidaknya calon mahasiswa. Proses penerimaan atau seleksi harus mempertimbangkan prestasi yang dimiliki calon mahasiswa. Dengan demikian kualitas kampus yang telah diupayakan, akan tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun