Mohon tunggu...
Nur fatehah
Nur fatehah Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masih Ragu Bersekolah di Madrasah?

23 Juni 2022   14:34 Diperbarui: 23 Juni 2022   14:40 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki Tahun Ajaran Baru, sudah menjadi tradisi bagi orang tua untuk memilih dan memutuskan sekolah mana yang menjadi pilihan. Berbagai sekolah yang ada , baik dengan status negeri maupun swasta, berlabel  Agama ataupun umum, berpredikat unggulan ataupun non unggulan, mempunyai daya tarik masing-masing.

Mengutip dari Undang-Undang NO 20 Tahun 2003, pasal 3 bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa,   menjadi aspek yang sangat penting. Jika menengok sejarah,lebih khusus sejarah islam di Indonesia, kepedulian terhadap pendidikan di tanah air, telah diperhatikan oleh para pendiri bangsa ini, jauh sebelum Indonesia Merdeka.

Mengutip Republika,Dikutip dari jurnal Dr Manpan Drajat, Sejarah Madrasah di Indonesia, madrasah muncul pada masa kolonial Belanda atau sekitar awal abad ke-20. Pada masa itu, mulai berdiri juga organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU) dan lainnya.

Di Sumatera misalnya, muncul antara lain Madraah Adabiyah yang didirikan di Padang oleh Syaikh Abdullah Ahmad pada 1908. Kemudian tahun 1915 madrasah ini berubah menjadi HIS Adabiyah.

Sementara itu, pada 1910 Syaikh M. Taib Umar juga mendirikan Madrasah Shcoel di Batusangkar, sedangkah H. Mahmud Yunus pada 1918 mendirikan Diniyah Schoel sebagai lanjutan pada Madrasah Schoel.

Di Aceh, didirikan madrasah yang pertama pada 1930 bernama Saadah Adabiyah oleh Tengku Daud Beureuh. Lalu Madrasah Al-Muslim oleh Tengku Abdul Rahman Munasah Mencap, Madrasah Sarul Huda dan banyak madrasah lainnya. Hal serupa terjadi juga di Sumatera Timur, Tapanuli, Sumetera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.

KH Ahmad Dahlan mendirikan madrasah Qismul Aqro di Yogjakarta pada1918, sebagai cikal bakal madrasah muallimin-muallimat Muhammadiyah.

Sejatinya, perkembangan pendidikan di madrasah telah mengalami perkembangan yang lebih baik. Pemerintah saat ini, melalui Kementerian Agama yang menaungi lembaga madrasah baik status Negeri maupun Swasta, dimana lebih dari sembilan puluh persen madrasah dikelola oleh swasta.

Pemerintah telah berupaya menjadikan madrasah mempunyai kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu. Mewujudkan slogan Madrasah Hebat Bermartabat, telah menjadi program prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun