Etika Dosen berkaitan dengan tingkah laku Dosen sebelum, selama dan sesudah menjalankan aktivitas mengajar di dalam kelas. Yang terkadang menjadi kebiasaan seolah-olah benar namun sebaliknya kurang mencerminkan identitas Dosen sebenarnya.
Meskipun mengajar itu seni, mempunyai stile atau gaya personal masing-masing namun nilai-nilai profesionalitas tetap dijunjung tinggi terutama saat proses pembelajaran di dalam kelas, seperti contoh tangan lipat di dada, tangan di masuk ke dalam saku celana, dan lain sebagainya.
Hal yang mendasar yang tidak pernah di koreksi namun kesadaran seorang Dosen seharusnya mempunyai naluri atau insting yang sensitif terhadap perilaku yang tidak pantas, sesuai yang diruaikan diatas bagian akhir di alinea ke-2.
Berdasarkan pengalaman, sering terbawah arus atau suasana ke etika tersebut, namun cepat intropeksi atau koreksi diri atas Dosen itu sendiri inilah sejatinya Dosen "cepat beradaptasi atau menyesuaikan situasi" jangan membiarkan etika kurang baik menjadi kekuatan karakter pribadi.
Berikut gambaran secara umum etika Dosen saat di dalam kelas yang perlu diperhatikan :
1. Penampilan Dosen:
Ini menjadi pusat perhatian bahwa Dosen harus mampu menyesuaikan diri dalam menggunakan pakaian saat mengajar di kelas, tidak perlu mewah atau pakaian mahal yang penting terlihat rapi dan enak di pandang oleh orang lain diantaranya mahasiswa/mahasiswi serta rekan Dosen yang lainnya.
Hampir setiap Dosen mempunyai keunikan sendiri dalam berpenampilan "ada yang rapi ya rapi dan yang tidak rapi ada juga dan seterusnya", artinya Dosen harus mempersiapkan cermin sebelum berangkat ke kampus atau bertanya sama diri sendiri dan keluarga, kira-kira sudah pantas belum dari sisi berpakaian.
Meskipun zaman beranjak modern, yang perlu dihindari atau hal yang tidak wajar lainnya seperti saat mengajar Dosen tersebut jangan menggunakan celana jeans, kaos oblong, atau pakaian lainnya. Mungkin ini tidak banyak dijumpai, setidaknya mengingatkan untuk akademika terutama Dosen tetap berpenampilan yang didasari etika.
2. Interaksi Dosen :Â
Dosen harus cerdas dalam mengelola kelas terutama berdiskusi "bertanya, menjawab, menyimpulkan dari materi yang dibahas". Mahasiswa dan Dosen menjadi pilar utama atas keberhasilan selama proses belajar mengajar di kelas, membangun produktivitas mahasiswa untuk lebih aktif baik bertanya maupun menjawab pertanyaan?
Dosen jangan berbicara sendiri tanpa melibatkan mahasiswa/mahasiswi, karena hal ini hanya membuat bosan atau jenuh selama belajar dalam kelas. Metode belajar di kelas tergantung individu Dosen, meskipun berbeda-beda motede antara Dosen satu dengan yang lain "setidaknya agar menghindari komunikasi satu arah" tanpa proses tanya jawab dalam hal membangkitkan semangat belajar mahasiswa.
Setiap objek atau sub materi yang disampaikan "coba dijelaskan kembali dengan contoh yang real sesuai dengan fakta, lalu lemparkan pertanyaan kepada mahasiswa untuk terlibat berpikir dan diskusi" dalam mengedukasi terhadap fenomena yang terjadi di lingkungan instansi atau organisasi atau kegiatan lainnya. Catatan jangan terpancing emosi, terhadap mahasiswa yang superaktif baik secara teori maupun praktik?.
3. Penguasaan Mata Kuliah:Â
Pada dasarnya Dosen memang gudang pengetahuan yang akan di transformasikan kepada mahasiswa/mahasiswi, namun yang harus diingat adalah keterbatasan dalam memaparkan pertanyaan dari mahasiswa/mahasiswi "bisa saja karena ketidaktahuan atau pertanyaan diluar dari pembahasan mata kuliah". Ini situasional atau memang tidak menguasai mata kuliah yang disampaikan?
Nah, disanalah ada nilai etika Dosen yang mesti disampaikan secara jujur dan transparan seperti contoh "sepengetahuan saya begini, namun belum tentu juga benar atau bisa menanyakan kepada mahasiswa, bisa juga pertemuan minggu depan akan dicari jawabannya".
Itu lebih bijak dalam proses belajar saat dalam kelas, jangan memaksakan semua terlihat serba bisa dan semua mampu dijawab, namun sebaliknya banyak kekeliruan yang tidak mengedukasi. Hindari menjawab dengan asal tanpa teori atau pengetahuan yang jelas sumbernya, terlihat ingin bisa boleh-boleh saja "namun secara etika, sebaiknya ajak komunikasi untuk mencari solusi bersama.
4. Kebiasaan Gaya di Kelas :
Langsung to the point saja yang kurang pantas gaya dilakukan saat Dosen dalam kelas seperti "Duduk diatas meja dengan posisi kaki masih menginjak lantai, tangan di masukin ke dalam kantong celana, tangan di lipatkan di dada, duduk kaki diangkat satu, dan lainnya". Lantas apa penyebabnya, karena sudah biasa dan tanpa disadari bahwa itu gaya tidak perlu di terapkan di dalam kelas.
Meskipun penilaian tidak diberikan secara langsung dari mahasiswa? Saat mengisi quesioner atau feedback dari kegiatan Dosen dalam kelas, biasanya menjadi catatan bahwa Dosen tersebut menerapkan gaya sikap yang kurang pantas, oleh sebab itu secara bertahap mulai di rubah biar di contoh oleh mahasiswa/mahasiswi lainnya.
Mungkin hal seperti ini boleh-boleh saja tapi harus cepat berubah "hanya sebentar dilakukannya" kemudian lanjut ke posisi semula dengan tidak melakukan gaya tidak pantas tersebut, pengalaman saya menjadi mahasiswa "sering menjumpai hal tersebut" sampai dengan pengalaman menjadi Dosen "kadang-kadang pernah juga sih, namun tidak menjadi kebiasaan seperti yang diuraikan diatas.
Oleh karenanya, jadilah role model di dalam kelas. "Pepatah mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari" artinya apapun yang dilakukan oleh Dosen dalam kelas bisa ditiru apa yang mereka lihat saat proses belajar dalam kelas. Maka dari itu, berikan contoh etika yang baik dalam memberikan pengetahuan kepada mahasiswa/mahasiswi tersebut.
Salam Etika Dosen
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI