Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pondasi Filsafat - Chapter 2

27 April 2024   08:03 Diperbarui: 27 April 2024   08:10 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dasar yang kuat untuk menciptakan kemenangan dan mempertahankan suatu kebenaran dari setiap perdebatan dan argumen yang panjang, berikut sebagian simulasi dari pondas kelimuan dalam pandangan kefilsafatan.

Sebelum terjadinnya perang di beberapa Negara bagian, pemerintahannya menyakini bahwa dengan melakukan perperangan antar Negara lain, bisa mengatasi perselisihan yang akan dihadapi "baik internal maupun eksternal Negara-nya masing-masing".

Menang atau kalah memberikan keyakinan dari seorang pimpinan pemerintahan yang memberikan intruksi untuk melakukan perperangan dan perlawanan terhadap musuh dengan berbagai macam argumentasi atau dalil dari sebuah permasalahan.

Kekuatan ini mempunyai dasar-dasar keilmuan yang dimiliki baik dari sisi kecanggihan alat perang, sistem dan strategi penyerangan terhadap lawan negara lain. Seperti contoh yang terjadi di Negara Israel VS Palestina, Rusia VS Ukraina, dan Iran VS Israel.

Uraian diatas sebagai penghantar dan membangun keilmuan yang menurut penulis bahwa dengan menyusun strategi dan teknik perperangan, bagian tertinggi untuk mengantisipasi pencegahan dari berbagai ancaman dari setiap Negara lain.

Itulah penting sebuah keilmuan dalam menghadapi fenomena atau gejolak lintas Negara entah itu dari sisi ekonomi, budaya, politik, keamanan, sosial, kekuasaan, dan lain sebagainya. Ingat !!! hubungan dari suatau Negara tidak ada yang abadi, melainkan tetap mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan keilmuan lainnya.

Sebagai antisipasi menegakkan kebenaran dan mempertahankan Negaranya masing-masing dari ancaman Negara asing, yang mungkin bisa mengakibatkan permusuhan dan perperangan di kemudian hari.

Kemudian, bagaimana kelimuan yang menjadi pondasi sehingga ditetap dalam tujuan untuk mencapai sebuah gagasan yang menjadi refrensi dalam setiap perkembangan ilmu di era sekarang.

1. Memahami Dasar Keilmuan Filsafat:

"Ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang ada, Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori, sedangkan Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan", sebagai pengikat bahwa istilah dari keilmuan akan berhubungan dengan kefilsafatan.

Dari proses penelitian dan tentang kajian sebuah istilah ilmu pengetahuan akan membangun kekuatan keyakinan setiap proses terhadap objek tertentu seperti contoh mendirikan perusahaan baru, mengembangkan kemampuan dan pengetahun sumber daya manusia pada umumnya dan lain sebagainya.

2. Pemahaman Tentang Isi Dunia : 

Mencari pemahaman yang ada di dalamnya atau di alam semesta, kehidupan, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Lingkungan yang berhubungan dengan mahluk yang ada dimuka bumi ini, baik dengan benda bergerak maupun benda diam. 

Tinjauan dari isi dunia, memang tidak ada habisnya namun yang perlu digaris bawahi adalah setiap manusia berhak mengetahui dan mencari tahu tentang ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat untuk menjalani kehidupan "istilah lain biar tidak terlihat bodoh-bodoh banget". 

3. Berpikir Kritis dan Logis:

Kemampuan mengembangkan berpikir kritis dan logis dalam menterjemahkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan atau mempunyai ide atau pendapat lain terhadap ketidakbenaran, sehingga menjadi pembahasan yang benar tidak terjadi berita hoax.

Logika sederhananya bahwa setiap jenis kegiatan atau tema tentang kegiatan dapat dipelajari dengan adaptasi lingkungan, dengan demikian Anda terlihat mempunyai ilmu meskipun secara penalaran masih belum 100 % paham terhadap tema yang dibahas diberbagai kesempatan.

4. Memahami Hasil Argumen:

Keilmuan filsafat akan membantu Anda untuk memamahi dan mengevaluasi argumen yang disampaikan lawan bicara secara langsung atau dari rekaman, tontonan yang didengar dan dilihat dari sumber manapun artinya ketidaksesuaian pendapat yang disampaikan dimuka umum.

Kebanyakan manusia apapun posisinya akan mempertahankan hasil argumennya "meskipun terkadang tidak selalu benar" yang biasanya memandang orang sebelah mata karena dari kekayaan, jabatan dan kekuasaan. Oleh sebab itu, harus koreksi diri dari komunikasi yang disampaikan "kebenaran dan kelayakannya"?.

5. Pengetahuan Tentang Opini: 

Membantu Anda atau kita semua dalam memahami perbedaan antara pengetahuan yang sebenarnya baik opini maupun pandangan atau ide tentang pemikiran sesuai dengan objek yang akan diperbincangkan diberbagai kesempatan, oleh sebab itu, setiap opini berhak dihargai  meskipun diluar dari tema pembahasan.

Pemahaman ini harus dicermati, supaya tidak salah paham atau tindakanya tidak keliru "lebih baik diam, jika belum memahami" terkadang ada-ada saja, tidak mengetahui permasalaham sebenarnya "ikut campur bahka sok tahu dengan opini diluar logika", maka dari itu pentingnya pengetahuan dalam memberikan komentar atau pendapat tentang objek apapun.

6. Membangun Nilai-Nilai Dalam Kehidupan:

Dorongan yang kuat untuk mencari tahu atau bertanya dengan mencari jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaan besar tentang eksistensi, moralitas, nilai-nilai hidup, dan lain sebagainya. Keraguan dalam bertindak biasanya membuat Anda berpikir untuk tetap melakukan dengan mencari tahu atau bertanya kepada orang lebih memahami tentang objek tertentu.

Jangan biarkan hidup kita tidak bermanfaat atau tidak bernilai dimata orang lain, karena yang menciptakan itu semua tergantung di Anda sendiri. Orang lain hanya memberikan dukungan dalam menjalani kehidupan ke jalan yang benar dan lurus, sesuai pada hakikatnya dengan insan manusia lainnya.

7. Keputusan Beretika: 

Etika sangat penting dimiliki oleh Anda? Terutama terhadap hal-hal yang kecil seperti saat berkomunikasi dengan yang kebih tua, etika kerja, etika dalam komunitas, dan lain sebagainya. Orang lain lebih suka "melihat Anda bodoh namun mempunyai etika" dari pada sebaliknya "pintar namun tidak memiliki etika". 

Etika tergantung dari mindset atau pikiran Anda, sehingga sangat terlihat dari setiap perilaku, ucapan, tindakan dan akan membentuk kebiasaan serta karakter diri Anda sendiri, berawal dari pikiran yang sehat dan mental yang kuat "maka etika Anda  akan lebih kuat" dalam setiap adaptasi lingkungan lainnya.

Dari uraian diatas bahwa keilmuan filsafat akan mengajak Anda untuk mengenal isi Dunia serta keberada poisisi kita berada dimana? Dengan memahami filsafat, semuanya bisa mengeksplorasi berbagai sudut pandang yang berbeda untuk dipelajari dan terus belajar menghargai keragaman pemikiran satu sama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun