Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Makna Uang THR "Ramadhan dan Lebaran" - Chapter 8

27 Maret 2024   08:39 Diperbarui: 27 Maret 2024   08:51 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokpri

"Selain dengan uang yang sudah biasa di terima setiap bulannya yakni "Gaji atau upah" yang diterima oleh karyawan pada umumnya, berbeda dengan uang THR sangat dinantikan terutama dua minggu sebelum lebaran Idul Fitri".

"Uang THR itu bukan seberapa besar atau seberapa banyak yang kita miliki, tapi uang THR itu? bisa bermanfaat untuk keluarga, saudara, tetangga, dan orang-orang yang berada di kingkungan sekitar". - Noto Susanto.

THR begitu spesialnya dirimu, selalu di tunggu-tunggu dan di harapan dari setiap insan manusia "baik yang menjalankan ibadah puasa maupun yang tidak menjalanlan ibadah puasa", kami bangga dengan THR "engkau datang saat kami membutuhkan" menjelang lebaran hanya THR yang bisa menyelamatkan kami.

"Uang THR sebagai pengikat silaturahmi yang selama ini terputus karena jarang bertemu, karena situasi jarak "anak rantau vs sahabat di kampung". Dengan alibi, maen ke rumah atau kapan ketemu bro "nih ada THR...Hehehhe". - Noto Susanto.

Menyimak kutipan dari Pemerintahan Ketenagakerjaan bahwa "THR wajib di bayar full dan tidak boleh di cicil", siap bu Menteri "kami sangat mendukung agar setiap perusahaan membayar THR sesuai dengan regulasi pemerintah. Dan tidak macet apalagi sampai ngutang "evaluasi saja perusahaannya yang tidak tepat bayar THR" biar patuh terhadap aturan yang berlaku.

"Tanggung jawab pemerintah, tidak hanya himbauan bahwa THR tidak di cicil, yang paling penting bagaimana caranya, rakyat Indonesia sejahtera baik menjelang lebaran maupun di bulan berikutnya atau di tahun-tahun berikutnya, karena menjadi beban moral pemerintah baik jangka sekarang maupun masa akan datang". - Noto Susanto.

Ironis juga kalau THR karyawan yang di cicil apalagi ada THR karyawan yang tidak dibayar, semoga semua perusahaan baik lokal maupun interlokal " semua memperhatikan kesejahteraan karyawan terutama dari sisi financial" terutama pembayaran THR tepat waktu dan tidak ngutang kepada karyawannya sendiri.

"Kata sejahtera Bulan Suci Ramadhan adalah bisa mendapatkan THR 'ini yang utama', tambahan yang lain bisa dinikmati seperti berbuka bersama kekuarga, rekan dan sahabat lainnya, ngabuburit dengan menikmati orang-orang jualan di pasar". - Noto Susanto.

Berikut beberapa makna THR yang bisa di syukuri "berdasarkan pengalaman" dan analisa dari setiap THR yang dibutuhkan:

1. Uang THR Untuk Baju Lebaran:

Hampir rata-rata tenaga kerja Indonesia terutama karyawan, mengharapakn Uang THR untuk keperluan membeli baju lebaran "Anak, Istri, kedua orang tua dan lain sebagainya". Meskipun setahun sekali, baju lebaran dari uang THR terasa beda, dalam memaknai baju lebaran tersebut, pada prinsipnya sama hanya waktu yang berbeda "tapi jangan merasa bersedih jika tidak membeli baju lebaran" masih ada alternatif lain "menggunakan baju lebaran tahun lalu".

2. Uang THR Untuk Pulang Kampung:

"Pada dasarnya uang THR akan digunakan untuk pulang kampung seperti "bensin, tol, makan dan biaya lainnya" ketika nikmati perjalanan, baik menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan bis maupun pulangnya naik pesawat. Meskipun Uang THR sebagian untuk tambahan, uang bulanan dan uang tabungan juga, tapi cara nikmatinya pasti berbeda dengan uang THR tersebut, jadi kebanykan juga tidak bisa pulang kampung karena tidak dapat THR."

3. Uang THR Untuk Di Tukar Uang Baru:

Yang sangat menonjol adalah ketika Anda, kita semua mempersiapkan "Uang Baru" saat lebaran bisa dibagikan kepada sanak saudara, kerabat dan orang-orang terdekat Anda. Ciri khas dari pada uang baru di hari lebaran "Untuk dibagikan" oleh karenanya selain berbagi dibalik itu semua, mempunyai makna yang tak ternilai "bukan permasalahan kecil atau besarnya uang THR dibagikan" tapi, yang paling penting niat hati dan pikirannya  ikhlas dan tulus untuk tetap berbagi.

4. Uang THR Untuk Orang Kaya:

Hai orang kaya yang banyak duitnya, berbagilah engkau kepada orang yang membutuhkan "jangan biarkan tabungan Anda meningkat" tapi Anda jarang berbagi antar sesama umat muslim. Semoga berbagi bermanfaat dan memberikan keberkahan, karena keberkahan itu "Secara kekayaan tidak akan berkurang, namun tetap bertambah" karena mendapatkan lindungan dari Allah SWT. Oleh sebab itu, sedekah Anda menjadi harapan semua orang yang membutuhkan.

5. Uang THR Untuk Tambahan Penghasilan:

Kesempatan ini dalam menukar Uang baru, untuk mencari keuntungan dari setiap tukaran uang tersebut "seperti dari pecahan Rp. 10.000 ditukar menjadi Rp. 110.000" artinya orang yang menukar mendapatkan tambahan biaya admin Rp. 10.000, berbeda juga dari setiap uang yang ditukarkan. Makna singkatnya, tukaran uang baru, bisa membantu menambah penghasilan di bulan Ramadhan, meskipun tidak seberapa "tapi menjadi kemanfaatan untuk sesama umat muslim maupun non muslim lainnya".

6. Uang THR Dari Sisi Lembaga Keuangan:

Seperti kita ketahui bersama, bahwa uang baru untuk THR itu "sumber utamanya adalah dari lembaga keuangan seperti Bank di Indonesia" baik swasta, psmerintahan lainnya. Maka dari itu, beberapa Bank yang ada di Ibukota Jakarta "memberikan kesempatan untuk masyarakat Indonesia" dalam menukar uang baru, terkadang dari pihak Bank "membatasi, supaya masyarakat lainnya kebagian terhadap uang baru tersebut".

Jadi, makna Uang THR mengajak umat muslim agar selalu berbagi antar sesama di hari kemenangan yang penuh berkah. Sehingga hari lebaran tidak selalu identik dengan uang THR, melainkan bagaimana menikmati juga hari kemenangan karena sudah 30 hari menjalankan ibadah puasa, karena masih banyak juga yang tidak pakai "THR-THRan" situasi ekonomi tidak memungkinkan.

Salam Makna THR !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun