Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ayah atau Ibu, Mana Lebih Penting?

20 Februari 2024   06:39 Diperbarui: 20 Februari 2024   06:42 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Bapak dan Ibu bisa bertanggung jawab terhadap anak-anaknya terutama yang belum menikah sampai hari tua pun, itu menjadi perhatian untuk kedua orang tua kita. 10 anak bahkan lebih, Ayah dan Ibu biasa saja merawat anak-anaknya sampai tumbuh dewasa dan penuh riang gembira. Namun berbeda setelah anak-anaknya sudah besar apa yang terjadi, berikut uraiannya:

1. Masih ada seorang Ayah dan Ibu menjadi pengemis di pinggir jalan, minta-minta balas kasihan kepada orang yang lalu lalang. Itu Ibu dan Ayahnya Siapa? Pasti menjadi pertanyaan besar, kemana anak-anaknya atau mungkin disengaja untuk jadi pengemis, dititipkan di lampu merah, atau alasan lain sebagainya.

2. 10 anak kedua orang tua Anda, Ayah dan Ibu mampu memberikan kehidupan sampai dewasa dan kebalikannya satu orang Ayah dan Ibunya sendiri, terkadang lempar-lemparan untuk diajak bersama anak-anaknya dengan pertimbangan dan alasan lainnya. Mungkin tidak banyak seperti ini, tapi masih ada juga bagi yang merasakannya "segera bertaubat" biar mendapat pintu surga bila senantiasa membuat kedua orang tua senang.

3. Bukan hanya kebetulan, terkadang Ayah dan Ibu seolah-olah menjadi pembantu di rumah, meskipun kadang-kadang ibu berkata "tidak apa-apa nak, ibu mau membantu" beres-beres, entah itu masak, membersihkan rumah, nyuci pakaian, mengajak cucu-cucunya bermain dan lain sebagainya. Asal jangan terlalu berlebihan, biarkan kedua orang tua Anda istirahat dan menikmati masa tuanya bersama Anda.

4. Sering terjadinya kedua orang tuanya dititipkan di panti jompo atau kaum lensia "karena beberapa faktor" diantaranya bisa saja anak-anaknya sudah jauh menikah, hidup sebatang kara, atau sengaja diitipkan karena tidak mau repot, karena beban ekonomi, dan faktor lainnya. Hal ini bisa saja terjadi kepada siapa saja, tidak menutupi kemungkinan diri Anda sendiri. Yang jelas Ibu dan Ayah bingkai mahliga yang harus kita perjuangkan untuk hidup bersama Anda.

Dari Ke-4 tulisan diatas hanya dugaan sementara atau analisa semata, bukan korban sinetron ya "tapi lebih kepada mengingatkan kepada kita semua" untuk peduli terhadap Ibu dan Ayahnya masing-masing. Jika ada yang mengalaminya, ini tidak bermaksud menyinggung perasaaan siapapun "semata-mata untuk kebaikan kita semua bersama kedua orang tercinta sampai akhir hayatnya nanti".

Mari kita sanyangi "Ibu dan Ayah" baik sudah meninggalkan Anda, yang masih hidup bersama, sebagai yatim dan piatu bisa mengirim Alfatihan untuk almarhum "Ibu dan Ayahnya" yang di surga. Biasabya semakin tambah usai kedua orang tua kita, makin sensitif terhadap tingkah laku anak-anaknya baik tindakan dan ucapan yang Anda berikan agar lebih memahami yang mereka butuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun