Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Yang Telah Lama Pergi

18 Februari 2024   19:48 Diperbarui: 18 Februari 2024   19:53 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bantuan Pembayun, seorang mantan ahli strategi militer sebuah kerajaan, si raja perompak mampu menguasai lautan. Note: ada kisah asmara si Pembayun, di tengah cerita petualangan Mas'ud bersama Remasut.

Salah satu ambisi terbesar raja perompak adalah menaklukkan kerajaan Sriwijaya. Untuk itu dibutuhkan banyak support tenaga ahli dari berbagai bidang misalnya keahlian Mas'ud.

Dengan akurasi perhitungan geografis berdasarkan peta hasil penelitian leluhurnya, Mas'ud punya andil penting menaklukkan kerajaan Sriwijaya. Sebelumnya rombongan perompak itu mesti menaklukkan kota-kota besar yang bersekutu dengan Sriwijaya.

Misalnya kota Panai yang terletak di tepi pantai. Dengan kontur tanah yang demikian, Mas'ud mesti punya cara untuk menggempur para prajurit tanpa menghancurkan kota. Berhasilkah? Tentu saja.

Diksi yang digunakan Tere Liye sungguh mempesona, karena mampu menggambarkan suasana kapal perompak yang berisi para perompak yang tak punya aturan. Tere Liye juga berhasil memvisualisasikan suasana perang di lautan antara armada perompak dengan armada kerajaan. Suasana kacau balau tersebab badai besar yang mengamuk saat penyerbuan ke armada kerajaan Sriwijaya, juga digambarkan dengan baik sekali.

Bahkan suara teriakan, yel-yel perompak, sumpah serapah, suara tetabuhan dll digambarkan secara rinci. Pikiran kita jadi traveling ke masa lalu, ke tengah lautan, ke tengah-tengah pertempuran, ikut kecebur lautan.

Tere Liye juga menyelipkan kekesalannya atas situasi politik negeri ini dengan memasukkan tokoh semisal Harun Masiku yang raib itu. Siapa yang tak tahu Harun Masiku?

Juga ada cerita rakyat yang terus gagal panen karena tidak didukung oleh pemerintah tersebab harga pupuk mahal, tata niaga yang kacau dan perilaku korup para pejabat negara. Hehe.

Ada banyak tokoh spesial yang menghiasi perjalanan petualangan Mas'ud yaitu Emisi pendekar ninja yang buta tapi ternyata seorang ahli pedang. Mas'ud Al Baghdadi sempat menjadi muridnya. Ada Remisit, sepupu Remasut. Si perompak tangguh yang setia. Ada pula Biksu Tsing dengan nasehat spiritual yang berharga.

Akhir kisahnya adalah happy ending. Semua tokoh bisa menyelesaikan misinya masing-masing termasuk Al Baghdadi yang ingin memperbaharui petanya termasuk membuat peta kota-kota yang sempat disinggahi gerombolan perompak. Dan si raja perompak Remasut berhasil menaklukkan kerajaan Sriwijaya. Biksu Tsing juga. Hanya Pembayun yang tetap lara karena kekasihnya sudah menjadi milik orang lain, sudah menikah dan punya anak. Tak mungkin merebut kembali cintanya.

#reviewnovel
#tugasmenulis
#harike_12
#kholis_hestiati

Kota Hujan, 12 Februari 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun