Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wasiat Orang Tua Ditinjau dari Pekerjaannya?

17 Februari 2024   21:13 Diperbarui: 17 Februari 2024   21:26 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak saya mempunyai Nama Zulfakar Bin Cik Dullah Lahir di Desa Batu Gajah Tanggal 21 Januari 1960 dan Wafatnya pada Tanggal 30 September 2022. Meninggalnya karena sakit, diusia 62 tahun belum terlalu tua kalau lihat teman sebayanya yang masih hidup di Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Sumatera Selatan.

Di usia 62 tahun bukan hanya kebetulan "Tepatnya 62 tahun juga Nabi Muhammad SAW meninggalnya di Usia 62 Tahun" artinya usia Bapak saya diberikan sama dengan Nabi Muhammad SAW. Semoga amal kebaikan semasa hidupnya diterima di sisi Allah SWT, dilapangkan kuburannya, diampuni segala dosa-dosa almarhum selama hidupnya terutama perbuatan dan perilakunya baik sengaja maupun tidak sengaja.

Almarhum meninggalkan, 1 Istri (Nurbaya) dan 3 orang anak Laki-laki (Noto Susanto - Saya sendiri), Toding (Adik Pertama) dan Sutoyo (Adik Kedua). Di waktu sakit, kami bertiga sudah mengurus dengan sebaik mungkin baik itu berobat secara tradisional maupun dibawah ke Rumah sakit. Memang ada gejala akaibat minum obat tablet "obat nafsu makan dan penambah nafsu supaya kuat bekerja" waktu beliau bujang dulu.

Tanpa disadari obat tablet ini bereaksinya setelah 30 tahun, sehingga menyebabkan komplikasi dengan terkena penyakit Paru dan waktu sakit dulu badanya terasa gatal-gatal luar dan dalam. Kami sekeluarga terus berusaha untuk kesembuhan bapak, namun apa hendak dikata karena tuhan lebih sayang "untuk memanggil almarhum Bapak Zulfakar". Menjadi pelajaran untuk anak-anaknya dan keluarga yang lain terutama dalam konsumsi obat dan lain sebagainya.

Sebelum almarhum Bapak meninggal, beliau tidak meninggalkan pesan apapun baik kepada Ibu dan anak-anaknya. Ini sangat disayangkan "namun semasa hidupnya" banyak hal yang bisa saya tiru baik dari tindakan dan perilaku bapak saya sendiri. Meski detik-detik almarhum terakhir tidak berpesan apa-apa, diantaranya semangat yang tidak pernah menyerah, pekerja keras, pemberani, tidak banyak berbicara, dan banyak menjalani pekerjaan apapun semasa hidupnya.

Dari sanalah saya dan keluarga mengenang sosok beliau selain penilaian diatas ada satu lagi yang tidak kalah penting yaitu "bekerja cepat" tidak mau bertele-tele. Semua pekerjaan kalau bisa harus selesai dalam waktu sesingkat-singkatnya, ini saya alami sendiri kalau tidak selesai kami akan kena marah seperti contoh membuat pondok untuk di ladang, membersihkan rumput yang ada di kebon karet dan lain sebagainya.

Kemudian sebagai refrensi bangga dengan pekerjaan kedua Orang tua dan mewakili bagian dari wasiat, yang sudah saya tulis sejak 18 Januari 2021 sudah dilihat dan dibaca 4793 Orang. Menceritakan bagaimana kedua orang tua yang sedang berjuang dalam berbagai macam pekerjaan dari tahun sekitar 1984 - 1985 bisa lebih atau kurang sampai dengan sekarang. Dengan berganti-ganti pekerjaan untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarganya yakni istri dan anak-anaknya.

Cerita diatas kutipan dari tulisan laman Kompasiana "kebetulan tulisan saya sendiri" dengan tema bangga dengan pekerjaan kedua orang tua. Saya melihat dari pekerjaan ini, mempunyai makna yang sangat luas artinya sebagai edukasi untuk anak-anaknya "sepanjang hidupnya mempunyai pekerjaan yang halal dan bermanfaat" untuk kehidupan keluarga tercinta yang penting bisa hidup berkelanjutan.

Hidup dengan Pekerjaan Orang Tua,
Kalau disuruh memilih saya akan memilih bapak saya jadi pejabat dan kaum intelektual serta pengusaha lainnya. Namun kenyataannya, saya sebagai anak tidak bisa memilih karena sudah menjadi jalan takdir. Terkadang merasa malu atau gengsi "itu sudah pasti juga dirasakan oleh anak-anak pada umumnya. Oleh karena itu, yang harus diingat adalah bahwa kalau bisa nasib anak-anaknya lebih baik dari orang tua manapun "ini bagian pesan dari semua orang tua".

Keunggulan pekerjaan kedua orang tua saya menjadi cermin wasiat untuk menjalani kehidupan di dunia terutama pribadi saya sendiri, semoga bisa di transformasikan kepada anak cucu sebagai generasi selanjutnya. Begitu hebatnya, kedua orang tua dalam menjalani kehidupan dengan berbagai macam pekerjaan berikut ini:

1. Penyadap Getah Karet Tahun 1984 s/d 2021 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun