Point 3 : Administrasi, dokumentasi dan pelaporan kegiatan pelatihan merupakan unsur penting dalam menyajikan sebelum dan sesudah pelatihan kepada karyawan seperti contoh "agenda training dalam satu bulan, training plan dalam satu tahun, laporan training, rekap training, laporan hasil meeting koordinasi internal dan eksternal, laporan kegiatan harian", dan semua kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan dokumentasi baik administrasi maupun laporan. Ini menjadi fokus dalam menghadapi audit perusahaan dari bagian pelatihan, intinya jangan sampai setiap kegiatan tidak membuatkan laporannya terutama tertulis serta terdokumentasi dengan baik.
Point 3 : Pedoman perusahaan dan organisasi dalam menetapkan pelatihan karyawan menjadi kewajiban, karena pada dasarnya karyawan merupakan aset terbesar "terutama dalam menjalankan bisnis facility management" sebab hampir 80 % karyawannya bekerja ditempat klien, yang mana "mau tidak mau atau suka tidak suka" karyawan tersebut memberikan pelayanan dirasakan oleh customernya customer atau tidak hanya dirasakan oleh pengguna jasa saja, namun semua customer yang berada dilingkungan kerja tersebut baik internal maupun eksternal. Jadi, itulah pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan yang bekerja ditempatnya klien.
Point 4 : Materi pelatihan dan trainer menjadi fokus untuk diberikan pengawasan dan evaluasi karena kedua hal ini sangat berkaitan "bagaimana kemampuan trainer dalam menyampaikan materi dan bagaimana juga materi yang dipersiapkan" oleh karena itu, pelatihan harus berdampak positif oleh perusahaan terutama karyawan yang diberikan  pelatihan tersebut. Keahlian trainer dan materi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan bagian dari hasil yang dievaluasi, sehingga pelatihan yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dijelaskan didalam silabus dan kurikulum.
Point 5 : Meningkatkan sistem pelatihan karyawan melalui sistem evaluasi baik dari sisi penilaian maupun feedback dari peserta pelatihan. Faktor ini bisa mempengaruhi dalam pelaksanaan pelatihan karyawan, efektifnya pelatihan tentu melalui proses awal dari identifikasi TNA (Training Needs Analisys) sampai dengan evaluasi dan perencanaan pelatihan diperiode berikutnya. Kemampuan karyawan sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan training dan perbaikan baik sisi teknis dan non teknis terutama dilihat dari perubahan sikap dan perilaku, keterampilan, pengetahuan serta pemahaman budaya dilingkungan kerja.
Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPS, CPI, CNHRP, CHLP, CCSRMP, CPRM.
Sebagai :Â Penulis harian lepas, Penulis 14 Buku, Dosen Manajemen, Head Of L&D, Intrerprenership.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H