Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fundamental Training and Development

18 Februari 2023   07:08 Diperbarui: 18 Februari 2023   07:14 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengidentifikasi Manfaat Pelatihan : 

Memberikan pelatihan kepada karyawan secara otomatis sudah teridentifikasi dari awal bahwa manfaat pelatihan untuk karyawan sangat luas dalam arti bahwa karyawan tersebut merasa diperhatikan oleh pimpinan dan perusahaan untuk tetap konsisten dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di tempat kerja. Karyawan dan perusahaan ibaratkan rantai yang tidak boleh putus, karena selalu bergerak bersama untuk keberhasilan dimasa akan datang baik dari perusahaan itu sendiri maupun oleh karyawan.

Menurut teori yang dijelaskan oleh "Simamora dalam (Priansa, 2017) menyatakan bahwa manfaat dari progam pelatihan adalah : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas. 2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan pegawai untuk mencapai standar- standar kinerja yang dapat diterima". Seimbang dengan tujuan perusahaan yang mengedapankan bahwa manfaat pelatihan akan membentuk kedisiplinan dan konsistensi karyawan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan ditempat kerja.

Dari penjelasan teori diatas dapat diterjemahkan bahwa manfaat pelatihan akan membentuk karakter dan kebiasaan karyawan seperti kehadiran ditempat kerja, kedisiplinan dalam bekerja, kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, kedewasaan dan kemandirian terutama bersikap terhadap rekan kerja, memahami aturan dan prosedur kerja dan lain sebagainya. Sehingga prestasi kerja lebih mudah dicapai dengan catatan tetap konsisten dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang sudah berjalan dengan baik.

Indikator-indikator penjelasan manfaat pelatihan menjadi pertimbangan bahwa pelatihan sangat penting untuk mendukung kinerja karyawan agar tetap sesuai dengan prosedur perusahaan baik teknis maupun non teknis dan prosedur tertulis maupun tidak tertulis. Fenomena ini masih banyak dinilai atau dianggap oleh karyawan "ya tidak apa-apa karena prosedurnya tidak tertulis", "santai saja pimpinan perusahaan tidak mengetahui apa yang anda kerjakan karena tidak pengawasan", dan "ada juga kan tidak tahu aturannya, padahal yang dilakukan sangat tidak pantas terutama dilingkungan kerja", itulah bagian contoh dalam kegiatan sehari-hari ditempat kerja.

Mengembangkan Metode Pelatihan : 

Metode pelatihan adalah merupakan cara untuk memilih perencanaan pelatihan yang tepat sasaran dan berjalan efektif dan efisien seperti pelatihan karyawan baru, pelatihan untuk pengawas, pelatihan untuk manajerial, pelatihan pengembangan karyawan yang mempunyai bakat, pelatihan karyawan yang sudah bekerja berdasarkan departement masing-masing, dan jenis pelatihan lainnya. Penetapan metode pelatihan menjadi keharusan, biasanya materi dan penyampaiannya berbeda-beda terutama melihat dari level dan jabatan karyawan, karyawan junior dan karyawan senior serta pada situasi lainnya.

Metode pelatihan menurut teori "Endah (2018) jenis-jenis metode pelatihan yaitu ceramah, diskusi, peragaan, latihan/praktek, instruksi kerja, studi kasus, permainan, bermain peran, in-tray, simulasi dan online learning". Dari teori ini lebih menitikberatkan, bagaimana pelaksanaan pelatihan bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan perusahaan tempat anda bekerja yakni yang lebih spesifik dibagian "facility management". Selain itu juga, metode ini bisa digunakan untuk perusahaan yang bergerak dibidang berdasarkan segmentasi atau market dengan berbagai produck "baik itu jasa dan barang yang dipasarkan dimasyarakat luas.
***
Penjelasan singkat metode pelatihan diatas seperti ceramah suatu kegiatan untuk menyampaikan materi berdasarkan kompetensi yang sudah tersusun didalam sillabus dan kurikulum, metode study kasus kemudian berhubungan dengan mencari solusi atau langkah-langkah dalam pemecahan masalah yang dihadapi ditempat kerja, metode latihan atau praktek lebih kepada implementasi setiap materi yang diberikan bisa diberikan role play dan contoh oleh pembawa materi sehingga bisa diikuti oleh peserta pelatihan, metode instruksi kerja bagian dari prosedur kerja yang perlu disosialisasikan kepada karyawan dan dibuatkan buku saku atau dipasangdip papan informasi management.
***
Sedangkan metode pelatihan yang lain metode diskusi untuk mencari ide dan strategi dalam mengembangkan sistem pekerjaan, perbaikan area kerja, inovasi dan lain sebagainya. Metode permainan dan bermain peran adalah kegiatan yang mendorong semangat karyawan agar melibatkan diri agar lebih aktif dalam menghadapi situasi dan kondisi tidak menentu di tempat kerja " contohnya karyawan A berperan sebagai manager, karyawan B berperan sebagai staff dan seterusnya" kemudian diberikan tugas latihan dalam menghadapi kejadian, masalah atau komplain dari klien baik internal maupun eksternal.
***
Metode pelatihan selanjutnya "simulasi" langsung berhubungan dengan semua karyawan yang berada dalam gedung, seperti contoh pelatihan simulasi "kebakaran" maka perlu berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti "tim pemadam kebakaran, ambulance dan tim rumah sakit dan dari pihak kepolisian". Penting dipahami untuk seluruh karyawan dan pihak penanggung jawab gedung memberikan pelatihan secara berkala, jika kedepannya mengalami keadaan darurat "seluruh stockholder sudah siap menghadapinya" karena keadaan darurat bisa terjadi bencana alam.
***
Selanjutnya metode pelatihan secara online menjadi trend selam musim pandemi covid-19 tahun-tahun lalu, sehingga sekarang lebih familiar pelatihan secara online, walaupun terkadang kurang efektif namun jangkauan sangat luas untuk mendukung karyawan yang berada diluar cabang Jabidetabek atau cabang lainnya. Artinya kapasitas untuk memberikan metode apapun bisa berjalan itu tergantung dari konsep perusahaan baik itu pelatihan secara online maupun pelatihan secara ofline, metode pelatihan yang lain bisa menyesuaikan tempat anda bekerja.

Mengevaluasi Kegiatan Training :

Point 1 : Gambaran umum dalam mengevaluasi kegiatan training yang saling berkaitan dengan tujuan pelatihan diawal sampai dengan selesai pelaksanaan pelatihan karyawan "lebih terukur" baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, proses penyelenggara pelatihan hendaknya jauh lebih matang sehingga hasil yang diharapkan lebih berkualitas terutama perubahan dari karyawan seperti perilaku, pengetahuan dan keterampilan, hal ini untuk untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang lebih optimal.

Point 2 : Perencanaan pelaksanaan pelatihan suatu kegiatan untuk menentukan tujuan dalam jangka waktu tertentu "jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang" seperti membuat training plan, agenda dalam waktu satu tahun, dan perencanaan pelatihan dan pengembangan karyawan lainnya. Hal ini menjadi kekuatan dasar dalam mempersiapkan pelatihan yang lebih tepat sasaran baik dari sisi waktu, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, metode dan konsep pelatihan, dan kegiatan teknis lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun