Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tingkatkan Pemuliaan Profesi Satpam Melalui Indonesia Security Networking

5 Februari 2022   21:45 Diperbarui: 5 Februari 2022   21:54 3637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya pertemuan dilakukan secara ofline dengan peserta yang agak banyak berhubung dengan situasi pandemi Covid-19 sangat terbatas dengan kapasitas apa adanya, maksudnya untuk menjaga agar tidak tertular virus corona. Perkembangan
komunitas saat ini sudah bertahap untuk memuliakan profesi satpam dengan sukarela tanpa pamrih berbagi antar sesama terkait ilmu pengetahuan Satpam.

Kekuatan ini menjadi optimis maju bersama-sama dengan visi yang terukur "Pemulian Profesi Satpam" seperti yang berperan langsung hari ini disampaikan oleh Bu Tri, pak Hudha, pak Sunarto, pak Miftah dan pak Hakim. 

Tentunya harus di dukung oleh misi dengan salah satu indikator memperkuat komunitas dalam menyumbang ide dan gagasan, mengadakan pertemuan antar komunitas dengan komunitas Satpam lain, memberikan pelatihan dan webinar dengan materi yang berbeda.
***
Kontribusi saat ini memberikan webinar dan pelatihan secara gratis untuk security Indonesia dari pakar dan praktisi pengamanan lainnya. Ini adalah kegiatan sangat mulia dengan membangun pondasi jangka panjang bahwa Satpam harus memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai dengan materi dari berbagai sudut pandang seperti regulasi Satpam, service, culture, safety, emergency, dan lain sebagainya.

Obrolan ini semakin seru "santai tapi serius dan kebalikannya serius tetap santai" karena tidak akan habisnya bila Satpam dibicarakan secara terus-menerus seperti pergantian seragam yang sedang hangat diperbincangan, regulasi yang belum kuat, asosiasi masih belum melakukan perubahan, persaingan bisnis security yang kurang sehat, dan situasi lainnya.

Analisa ini tentu menjadi perhatian bukan hanya regulasi saja tapi yang dibutuhkan Satpam harus sejahtera dan derajat Satpam meningkat didepan publik atau masyarakat umum lainnya. Sekitar 1,6 Juta Satpam Indonesia menanti kesejahteraan dan pemulian yang signifikan terutama gaji/salary yang diterima setiap bulannya.

#Harapan Pemuliaan Satpam Tanpa Batas :

Dengan terbentuknya komunitas "Indonesia Security Networking" ini bisa sebagai pendongrak utama atau sebagai amabasador untuk menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan dan kepentingan Satpam masa akan datang. Ini bukan hanya sekedar basa-basi, tapi sangat serius bahwa profesi Satpam agar diprioritas untuk disejahterahkan. 

Mewujudkan sejahtera Satpam tentu harus meminta dukungan dari individu-individu komunitas untuk menyumbang ide dan bergerak untuk melakukan perubahan seperti bergerak sebagai serikat, menyampaikan suara dan pendapat kepada dewan perwakilan rakyat, pihak pemerintah bagian ketenagakerjaan, dan bagian-bagian yang terlibat dalam security Indonesia.

Jangan sampai hanya menerima bersih saja "pemerintah" hanya keuntungan semata, karena Satpam Indonesia sudah berkontribusi untuk pemerintah seperti yang diungkapkan pak Agoes Dermawan Ketua umum Abujapi bahwa Satpam menyumbang hampir 8,6 Triliun pertahun. 

Bayangkan saja, begitu besarnya kontribusi Satpam untuk membangun negeri ini. Semoga dengan tulisan ini menjadi perhatian pihak yang berkepentingan untuk melakukan perubahan.

Lantas, apa yang sangat diharapkan dari kami praktisi pengamanan tentunya, regulasi yang jelas baik undang-undang maupun sistem pengamanan atau kegiatan teknis lainnya, sehingga tidak ada yang dirugikan dalam menjalankan bisnis security. Artinya tetap profesional untuk menyongsong security masa akan datang, sejahtera, sejahtera dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun