Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Toba Destinasi Kita untuk Meningkatkan Perekonomian Rakyat

16 September 2021   12:29 Diperbarui: 16 September 2021   14:02 2770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau toba merupakan wisata air yang di selimuti panorama yang menyejukkan dan di kelilingi penghijauan "pepohonan dan rerumputan" di pinggiran Danau Toba. Selain itu juga dihiasi dengan perumahan penduduk lokal yang ikut berpertisipasi menjaga dan merawat  keindahan alam yang berada pemandangan sekitaran Danau toba. Keterlibatan masyarakat sekitar sangat penting untuk membangkitkan minat ekonomi kreatif dengan "peluang dan kesempatan" terhadap pengunjung yang datang. 

Destinasi "Danau Toba" menjadi proritas yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Bpk. Sandiaga Salahuddin Uno atau lebih dikenal Sandiaga Uno. Semenjak diangkat Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (22/12/2021). Semangat "membara dan mengelora" yang perlu dicontoh oleh anak bangsa dengan promosi destinasi wisata Indonesia sebagai daya tarik baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Malalui strategi ini Bpk. Sandiaga Uno terus gencar-gencar untuk tetap memilih  "perwakilan atau sebagai duta" dari setiap daerah agar tetap mencintai wisata bangsa Indonesia. Sehingga ekonomi terus bangkit melalui wisata yang di promosikannya. Dalam pengamatan saya, bahwa Bpk. Sandiaga Uno sering mengisi bebarapa seminar online yang materi disampaikan berkaitan dengan "pengembangan wisata dan pertumbuhan ekonomi", yang saat ini terpuruk karena dampak dari pandemi Covid-19.

#Destinasi dan Wisatawan :

Dengan berbagai langkah yang dilakukan bahwa "destinasi Danau Toba" untuk  memikat para wisatawan berkunjung baik dari dalam dan luar negeri. Dunia sudah mengenal atas keindahan dan panorama alam yang sangat eksotis, tentunya dikunjugi oleh para "wisatawan bule". Tercatat sepanjang "tahun 2019 sekitar 378.649 orang dengan rincian wisatawan mancanegara sebanyak 65.724 orang sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 312.925 orang. Di kutip dari laman CNN Indonesia". Ini menjadi kekuatan untuk menganalisa dalam pengembangan wisata "Danau Toba" jangka panjang yang berdasarkan kunjugan wisatawan tersebut.

Dari jumlah kunjungan wisatawan diatas dapat di perhitungkan rata-rata sekitar 1.050 orang kunjungan wisatawan setiap harinya. Artinya bila dihubungkan dengan pendapatan atau income penghasilan sangat menjanjikan bahwa kegiatan ekonomi rakyat bisa membantu dari sektor wisata Indonesia. Dengan unsur penunjang lainnya tentunya berkolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, karena support dalam kegiatan wisata ini akan berjalan semestinya terutama dalam hal "mempermudah wisatawan berkunjung dan mempercantik pemandangan" di sekitaran "Danau Toba".

#Keterlibatan Pemerintah :   

Poin penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah seperti memberikan fasilitas seperti Infrastruktur jalan tol, jalan umum, jalur kererta api, angkutan umum, penerbangan lintas negara dan lainnya. Sehingga akses kunjungan bisa lebih mudah menjangkau tempat wisata dan banyak alternatif lain yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, sedangkan untuk masyarakat sekitar yang berada di tempat wisatanya perlu menjaga kelestarian, keindahan dan kebersihan danau supaya tetap terawat serta diminati oleh wisatawan lainnya. Selain itu juga perlu inovasi untuk membangkitkan budaya lokal dan menggabungkan nuansa moderinisasi destinasi yang pernah dilakukan study banding baik nusantara maupun mancanegara.

Inovasi wisata menjadi daya tarik tersendiri terutama membuat konsep penghijauan atau warna warni di sekitaran Danau. Bisa saja bangunan dengan warna dan bentuk yang sama, perahu atau kapal berbentuk batik atau mengikuti khas daerah lokal, membuat jogging track di pinggir "Danau Toba" yang bisa dilintasi kendaraan baik motor maupun mobil serta yang tidak kalah penting dibuatkan khusus pejalan kaki. Kemudian harus dikelolah teritegrasi baik dari peran pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan mengawasi terhadap wisatawan yang ringan tangan atau perbuatan tidak menguntungkan orang lain.

# Ciptakan Ekonomi Rakyat :

Masyarakat daerah perlu diberikan edukasi bagaimana bisa ikut berkontibusi serta berperan atas wisata Danau Toba ini. Seperti desa kecamatan kota yang berada disekitar diantaranya "Parapat, Tebing Tinggi, Ajibata, Sibisa, Tomok, Balige, Siborong-borong, dan masyarakat sekitar lainnya". Walaupun Masyarakat sekitar Danau Toba rata-rata campuran dari beberapa pendatang dari berbagai macam kota dan provinsi. Karena sebagian warganya banyak menjadi perantau di luar daerah atau ibu kota lainnya.

Putra daerah maupun pendatang tidak menjadi persoalan untuk diajak atas keterlibatan dalam pola pengembangan destinasi Danau Toba. Karena yang menjadi ujung tombaknya adalah bagaimana masyarakat bisa saling merangkul untuk memajukan gerakan ekonomi kreatif sesuai dengan profesi atau kegiatannya yang bisa memberikan keuntungan atau penghasilan baik secara individu maupun untuk pemerintah.

Adapun yang bisa dikembangkan pengolahan hasil hutan seperti "padi, kopi, bawang merah, jahe, hasil danau ikan" dan sejenisnya. Sedangkan aktivitas masyarakat lainnya sebagai "petani, berladang, nelayan, karyawan, UKM" dan lain sebagainya. Hal lain yang bisa dimanfaatkan dan menjadi peluang yang besar adalah untuk mempromosikan pusat oleh-oleh dan kuliner lainnya.
***
Seperti "Kuliner khas mie gomak (mie rebus), ombus-ombus (terbuat dari ketan), arsik (ikan mas di kunyitin), naniura (makanan ikan mentah diberikan asam), natinombur (ikan yang dibakar bumbu khas medan)" dan lainnya. Sedangkn pusat oleh-oleh yang sudah dikenali masyarakat Indonesia lainnya seperti "bolu meranti, bika ambon, durian medan, baju khas medan, ulos" dan lain sebagainya.

Program ini harus saling berhubungan dengan perencanaan pemerintah, sehingga tidak hanya wisatanya saja yang menjadi pusat pengembangan namun penting juga membangkitkan ekonomi rakyat dalam berbagai macam aspek seperti sektor usaha kecil menegah seperti kuliner, pusat oleh-oleh, budi daya hasil hutan dan danau, hasil tani baik bersawah dan ladang, pemberdayaan sumber daya manusia sekitar menjadi tenaga kerja atau karyawan dan lain sebagainya.

Dengan demikian seluruh pihak yang berkepentingan ikut merasakan "bangkitnya wisata dan tumbuhnya eknomi" baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat sekitar wisata, wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara dan masyarakat lainnya. Semoga menjadi kenyataan dalam mengedepankan ekonomi masyarakat melalui wisata Danau Toba. Selamat berwisata tetap sehat dan cintailah wisata yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun