Sakit merupakan situasi yang tidak tau kapan datangnya? Pada dasarnya manusia yang hidup di muka bumi ini, sudah pasti merasakan sakit.Â
Berpikir positif tidak lah mudah terutama kondisi keluarga yang sakit kritis dan keadaan darurat lainnya. Namun yang harus disikapi bahwa positif membawa ketenangan terutama dalam memikirkan keluarga yang akan dirawat inap.
Secara umum perasaan manusia yang dibawah ke Rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap pasti tidak menentu, dalam arti orang yang sakit harapannya akan sembuh.
Bagaimana jika sebaliknya dengan kondisi kritis atau lama proses penyembuhan pasti membuat pikiran khawatir terutama memikirkan waktu, biaya, jenuh dan bosan menunggu, dan lain sebagainya.
Situasi yang membuat kita positif adalah menyakinkan kekuatan obat, do,a dan usaha akan kesembuhan keluarga, sanak saudara, dan intinya orang dekat yang sedang sakit.
Berikut ini sharing dari penulis untuk berpikir positif dalam menghadapi istri yang sedang sakit :
1.Biaya Ditanggung Asuransi :
Biaya yang ditanggung asuransi perusahaan sebesar Rp.2.500.000 berdasarkan konfirmasi antara perawat UGD dan pihak asuransi CAR.Â
Analisanya apabila biaya rawat inap Rp.10.000.000, berati mendapat potongan sebesar Rp.2.500.000. Artinya biaya rawat inap yang harus dibayar sebesar Rp.7.500.000.
Alhamdulillah masih bersyukur masih ada biaya dari asuransi walaupun tidak ditanggung semuanya. Namun bisa meringankan beban biaya untuk pembayaran Rumah Sakit, sehingga bisa pulang ke rumah untuk istirahat.
2.Tabungan Pribadi :
Pentingnya menabung adalah bila memghadapi kondisi tidak menentu terutama keluarga ada yang sakit, baik anak, istri, dan keluarga lainnya.
Masih tersimpan biaya mudik juga yang tertunda, karena mudik dilarang pemerintah. Bukan suatu keberuntungan atau rasa syukur, namun kenyataan biaya apapun baik tabungan atau biaya mudik tetap digunakan.
Hikmahnya dengan tidak mudik ada biaya untuk pembayaran istri yang sedang sakit, tidak suatu kebetulan karena situasi atau yang mengalami sakit bukan kesengajaan atau hal yang direncanakan. Melainkan sudah perjalanan hidup yang harus dihadapi terutama biaya istri yang sedang sakit.
3.Muntah dan Mual :
Puji syukur kondisi istri semakin ada perubahan terutama muntah dan mual sudah sedikit berkurang dan semakin membaik.
Setelah di infus dan dirawat istri semakin ceria dan banyak bercerita, bahkan dihari kedua sudah tidak muntah dan mual, namun dada terasa sesak karena pengaruhi obat yang sedang penyembuhan bagian dalam kandungan.
Ucapan terima kasih juga kepada Allah SWT melalui dokter, perawat Kebidanan, do,a, dan sertakan obat. Ini menjadi hal luar biasa atas kesembuhan istri, setelah dibawah ke Rumah Sakit tentunya solusi yang menyenangkan.
4.Diberikan Keturunan:
Alhamdulillah hari ini istri dicek kandungan melalui USG bahwa bayi yang berada dalam kandungan keadaan sehat dan aktif bergerak.
Keterangan dari Dokter Untuk janin dalam kandungan 10 Minggu kalau hitungan bulan sudah berjalan 2 bulan 14 Hari. Suatu kebanggaan yang tidak terhingga dengan diberikan keturunan.
Rasa senang bisa dirasakan oleh istri, dorongan semangat atas kesembuhan karena melihat calon bayi dalam kandungan yang bergerak aktif.
5.Selera Makan Istri :
Setelah istri dirawat, nafsu makan bertambah dan makanan tidak dimuntahkan lagi serta setiap yang disajikan oleh perawat Alhamdulillah habis dimakan oleh istri.
Tidak hanya makanan yang disajikan, makanan yang lain juga  minta tambah seperti waktu hari pertama dirawat, kebetulan saya membeli somay, setelah dicoba oleh istri tanpa basa-basi somay tersebut langsung habis dimakan.
Hal yang sama juga buka puasa ke-29 dan buka puasa ke-30, minta dibelikan somay. Memang rasanya berbeda makan somay di Rumah Sakit, di Rumah, maupun di Jalan. Hal yang positif karena sebelumya dalam waktu bulan puasa tidak selera makan.
6.Dukungan Keluarga dan Sahabat :
Ucapan merupakan do,a yang disampaikan oleh kedua orang tua, sanak saudara, dan keluarga lainnya. Hal ini motivasi utama yang membuat kesembuhan istri.
Tidak hanya keluarga yang memberikan ucapan dan do,a ada orang lain juga seperti rekan kerja, rekan dosen, rekan literasi, tetangga, rekan bisnis, dan lain sebagainya. Walaupun ucapannya hanya melalui media sosial, whatsapp group dan whatsapp pribadi perasaan sudah mewakili untuk kesembuhan istri.
Alhamdulillah diluar dari ucapan dan do,a ada juga keluarga dan teman yang besuk memberikan support tidak hanya makanan yang diberikan namun amplop diberikan juga, rasa syukur yang bertubi-tubi.
Dengan demikian rasa positif dalam situasi darurat memang harus percaya terhadap diri sendiri, bahwa apa yang dipikirkan dan diucapkan menjadi kekuatan berubah menjadi optimis dalam menghadapi apapun.
Semoga memberikan manfaat dan terinspirasi terhadap kondisi sakit untuk berpikir positif, walaupun berbeda-beda dengan situasi yang dihadapi. Namun uraian diatas sudah mewakili gambaran secara keseluruhan.
Jika ada kekeliruan, mohon dimaklumi.
Salam Berpikir Positif...
Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS, CPI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H