Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pendidikan Nasional, Ciptakan Merdeka Belajar Situasi Puasa H 20

2 Mei 2021   08:23 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:58 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo display.ub.ac.id


Hari ini Minggu 2 Mei 2021 memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dalam situasi pandemi Covid-19 dan bertepatan juga bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah, kebetulan sudah sampai puasa ke-20.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional, disampaikan secara singkat "penetapan 2 Mei yang diambil dari hari kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Sosok beliau sudah terkenal sampai ke pelosok Negeri baik Nasional maupun Internasional, memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang memberikan motivasi dalam pengembangan potensi diri untuk semangat belajar.

Kemudian kita mengenal semboyan yang berbunyi "Ing ngarsa sung tolodho, ing madya mbangun karsa, tut Wuri Handayani" mempunyai makna yang berarti Di depan (guru) harus memberikan contoh yang baik, di tengah-tengah (muridnya) harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Dalam kesempatan ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi adab pembelajaran dari setiap tempat belajar di seluruh Indonesia baik Taman kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), sampai dengan Perguruan tinggi. 

Kebebasan belajar di tengah pandemi covid-19 menjadi suatu perubahan yang luar biasa terutama untuk membuat konsep pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi digital. Keharusan dari pemerintah mendistribusikan sebuah aturan kepada pengelolah tempat belajar dan tenaga pendidik yang memberikan edukasi secara mendalam terutama dalam kegiatan belajar mengajar. 

Keterbatasan kegiatan belajar mengajar dalam situasi covid-19 menjadi suatu kendala dalam transformasi ilmu baik yang disampaikan oleh tenaga pendidik maupun yang diterima oleh murid atau mahasiswa lainnya. Dalam hal ini yang sangat bisa dirasakan seperti koneksi internet, kouta, sinyal terutama pelosok desa terkadang di kota juga menjadi kendala juga.

Seharusnya "Merdeka Belajar" bisa tercipta karena situasi kebebasan yang tidak terbatas, maksudynya adalah guru atau dosen membuat strategi atau konsep pembelajaran yang bisa diterima anak didiknya baik murid maupun mahasiswa. Hal ini harus menguasai situasi antara penyusunan materi pembelajaran, waktu belajar, pemberi dan penerima materi pembelajaran tersebut.

Keefektifan "Belajar Merdeka" bebas untuk mencari ilmu diluar dari materi yang disampaikan oleh guru atau dosen, potensi pengembangan diri secara mandiri dengan hasil belajar di luar kelas kemudian diskusi terbuka dengan mencari ide dan gagasan baru guna membangkitkan motivasi mencari revolusi dari yang biasa menjadi luar biasa.

Penjelasan "Merdeka Belajar" sebenarnya adalah "program kebijakan baru oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) oleh kabinet Indonesia maju, Nadiem Makarim menjelaskan Esensinya kemerdekaan berpikir harus di dahului oleh para guru sebelum mereka". Ulasannya adalah menciptakan kekuatan berpikir dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh tenaga pendidik baik dari seorang guru maupun dosen.

Fokus dari "Merdeka Belajar" menggali potensi diri murid atau mahasiswa yang berbeda dengan belajar sebelumnya atau seperti biasanya, maksudnya adalah lebih terhadap perkembangan secara individu yang menghasilkan pemikiran baru. Dengan demikian untuk menciptakan merdeka belajar ada beberapa poin sehingga bisa menjadi tolok ukur keberhasilan dari merdeka belajar tersebut.

1.Konsep Pembelajaran adalah 

Suatu perencanaan dalam menentukan langkah-langkah awal untuk menciptakan merdeka belajar, hal apa saja yang akan dicapai sehingga lebih mudah untuk di evaluasi. Terutama kegiatan didalam perencanaan pembelajaran tersebut, artinya baik dari kurikulum, guru atau dosen, murid atau mahasiswa, sarana dan media menjadi proritas untuk diuraikan dalam perencanaan.

2. Potensi Pengembangan Diri SDM (Sumber daya manusia) adalah 

Unsur yang terkait terutama guru atau dosen dan murid atau mahasiswa, namun yang diutamakan adalah seorang guru atau dosen yang menjadi poros utama dalam mencerdaskan pikiran anak bangsa. Sehingga hal ini bisa dirasakan oleh lingkungan masyarakat dan yang paling penting orang tua murid atau orang tua mahasiswa bisa merasakan kepuasan, kebahagian, dan kesenangan.

3.Muncul Inovasi Pembelajaran adalah

Bagaimana menciptakan ide baru dalam menerapkan sistem pembelajaran yang menarik dan menyenangkan oleh tenaga pendidik agar mampu membuat kebebasan belajar dengan waktu terbatas dalam arti bebas dengan membuat target belajar sehingga bisa mempertanggung jawabkan apa yang menjadi kebebasan belajar tersebut.

Apa yang menjadi "Inovasi Pembelajaran" bisa saja memberikan tugas atau diskusi dengan "Studi Kasus atau Peristiwa" yang pernah terjadi atau yang belum terjadi, sehingga dalam waktu tertentu bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang terutama dalam menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan dari tugas tersebut.

4.Efektif Teknologi Digital adalah sudah

Seharusnya melek teknologi di zaman sekarang tentunya sangat mendukung dalam kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi, untuk itu hal apa saja menggunakan Whatsapp group, Telegram group,  Facebook group, E-Mail, Zoom meeting, Teams meeting, dan media digital lainnya. Sehingga belajar tetap bebas namun diskusi atau bimbingan bisa melalui sistem teknologi sosial tersebut.

5. Hasil Pemikiran Baru adalah

Dari kegiatan pembelajaran diatas baik dari perencanaan, kurikulum, tenaga pendidik, media pembelajaran, sistem yang diterapkan, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan oleh murid atau mahasiswa tersebut bisa menghasilkan kemandirian, kedewasaan, keterbukaan, kebebasan dalam mencetus ide dan pemikiran baru. Hasil dari pemikiran tersebut mampu mengembangkan potensi diri atau bakat dari setiap murid atau mahasiswa tersebut.

6.Karakter Brilian adalah 

Keseluruhan kegiatan merdeka belajar tersebut, hal yang penting akan dicapai merubah budaya sebelumnya menjadi sebuah karakter generasi penerus bangsa seperti membangun mental yang sehat, berani, percaya diri, cerdas, perilaku, tindakan, ucapan, dan lain sebagainya. Bagian karakter menjadi lebih positif, apabila lima kegiatan diatas berjalan sesuai dengan perencanaan serta mampu dievaluasi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.

7.Generasi Penerus adalah 

Kegiatan pendataan menjadi "Bank Data atau Data Base" hasil dari evaluasi kegiatan belajar tentunya untuk dijadikan pelaporan perkembangan seluruh kegiatan terutama guru atau dosen dan murid atau mahasiswa, terutama yang mempunyai nilai sebagai penerus anak bangsa. Ini menjadi kekuatan untuk memilih dan menilai berdasarkan hasil pemikiran yang mempunyai karakter dan ide yang cemerlang untuk masa depan Bangsa Indonesia.

Selanjutnya dari uraian diatas berdasarkan analisa  penulis  menterjemahkan makna "Merdeka Belajar" dengan menghasilkan berbagai macam kegiatan terutama belajar dan mengajar serta menciptakan ide dan pemikiran terhadap unsur yang terkait.

Dengan demikian dari uraian diatas dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Hardiknas untu menciptakan merdeka belajar yang bisa dirasakan unsur terkait baik dari tenaga pendidik, murid atau mahasiswa, orang tua, dan lingkungan masyarakat.
  2. Hardiknas membuat inovasi dan pemikiran baru untuk pembelajaran yang bebas dalam mencari gagasan baru.
  3. Hardiknas menjadi sebuah konsep dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemerdekaan belajar dengan situasi baik normal maupun situasi lainnya.
  4. Hardiknas memperbaiki karakter anak bangsa sehingga menjadi generasi penerus yang brilian.

Semoga bermanfaat dan membawa inspirasi, jika ada kekeliruan mohon dimaklumi.

Selamat Hari Pendidikan Nasional....

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS, CPI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun