Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Peran Seorang Ibu di Hari Kartini Situasi Puasa H+9

21 April 2021   18:37 Diperbarui: 21 April 2021   18:48 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartini - Sumber:Cermati.com


                      "

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Tepat Hari Rabu tanggal 21 April tahun 2021 di puasa ke-9 masyarakat Indonesia memperingati hari Kartini, tentunya dirayakan setiap tahun yang dilaksanakan tanggal 21 April. Sebagai mengenang jasa-jasa pahlawan perempuan yang penuh inspirasi sebagai putri terbaik Indonesia.

Pada hakikatnya bahwa seorang ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan, dan orang yang paling sabar mendidik Anak-anaknya. Perjuangan seorang ibu bukan hanya sekedar ucapan semata namun dibuktikan dengan fakta yang tak terhingga memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Dengan pepatah "Kasih ibu sepanjang massa" artinya bahwa seorang ibu tetap peduli dan memperhatikan nasib anaknya dalam waktu jangka panjang baik dari lahir, masa sekolah, masa remaja, menikah, mempunyai suami dan istri, dan sampai dengan usia lanjut itupun masih tanggung jawab orang tuannya terutama seorang ibu.

Untuk itu kita mengenal seorang perempuan hebat adalah "Kartini menjadi salah satu sosok emansipasi wanita di Indonesia. Oleh karena itu lah, tanggal 21 April yang merupakan hari lahir perempuan asal Jepara, Jawa Timur". Sebagai pejuang kesetaraan perempuan lebih kuat dan lebih bijak dan sama di mata tuhan, dalam menetapkan posisi perempuan sama tinggi derajatnya dalam memperjuangkan hak dan kewajiban Negara Republik Indonesia.

Peringatan hari Kartini ini sudah dirayakan setelah 2 Mei 1964, dan menjadi sejarah juga bahwa Presiden Soekarno memberikan keputusan Presiden Republik Indonesia No : 108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, bahwa Kartini ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan Nasional, yang selalu dikenang dan dimeriahkan setiap tangga 21 April setiap tahunnya.

Dilanjutkan nama lengkapnya adalah "Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879, yang berasal dari kalangan bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Rio Sostoningrat Dengan dengan M.A Ngasirah".

Hubungan dengan bulan puasa tentunya peran seorang ibu menjadi lebih berarti terutama dalam mempersiapkan makan sahur dan menu buka puasa. Di samping itu juga tidak hanya sahur dan buka puasa saja yang dipersiapkan, namun menjalankan juga ibadah puasa, mengurusi anak, dan kegiatan lainnya.

Ibu disini perlu dijelaskan kembali siapa seorang Ibu dalam kehidupan sehari-hari agar kita semua bisa menghargai apa yang menjadi aktivitas atau pekerjaan perempuan, seperti ibu kandung, bibi atau tante, adik atau kakak perempuan, istri, anak perempuan, saudara perempuan, teman atau sahabat perempuan, dan pada intinya seluruh perempuan yang berada dilingkungan kehidupan Anda.

Dari perjuangan seorang ibu Kartini dapat diterjemahkan kembali dalam kehidupan perempuan lain untuk meneruskan nilai-nilai kekuatan dan kecerdasan seorang perempuan memilih kebebasan untuk bekerja dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di era modern. Artinya sebagai perempuan harus tetap berhak mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya dalam pekerjaan baik dibidang swasta, pemerintah, atau lainnya.

Pepatah atau kata mutiara ibu kita Kartini "Habis gelap terbitlah terang" agar seluruh kaum perempuan tetap berjuang sesuai apa yang di cita-citakan, karena waktu terus berlalu dan terus berputar layaknya seperti roda kehidupan yang terkadang pasti menemukan pahit dan manisnya kehidupan. Maksudnya agar selalu konsisten dan secara terus menerus mengikuti arus kehidupan dengan menganalisa perkembangan zaman supaya tidak tertinggal dimasa kehidupan yang sebenarnya.

Perempuan milenial tentunya sudah berkembang dan menjadi kehebatan tersendiri dengan melakukan pekerjaan ganda, perlu di diberikan seribu jempol karena semangatnya untuk bekerja. Di rumah menjadi ibu rumah tangga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sedangkan di luar rumah bekerja membantu suami mencari nafkah tentunya untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.

Sudah banyak juga pemimpin perempuan yang mampu menunjukan kepada masyarakat umum baik di Indonesia maupun di Dunia artinya kehebatannya perempuan sudah tidak diragukan lagi baik memimpin perusahaan, pemerintah, atau organisasi lainnya. Keberhasilan ini menjadi tolok ukur bahwa darah perjuangan kartini mengalir di setiap darah perempuan modern yang tetap kokoh dan mempunyai prinsip sebagai pejuang dimasa hidup saat ini.

Memang sih, bukan suatu perbandingan antara laki-laki dan perempuan, namun dengan di peringatinya hari Kartini berati mempunyai makna yang luas terutama dalam memperjuangkan Negara Republik Indonesia. Dengan satu sama lain saling menghargai bahwa sesungguhnya laki-laki dan perempuan di mata Tuhan yang Maha Kuasa itu sama, semoga semuanya bisa sama-sama berjuang dalam menjalankan kehidupan di Dunia ini.

Analisa terhadap perempuan di hari Kartini begitu bangganya merayakan nya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti lomba menggunakan baju kebaya, berpenampilan seperti Kartini masa kini, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dengan kaum perempuan yang menikmatinya, terkadang dikuti juga oleh kaum laki-laki hanya ikut serta memeriahkannya.

Fenomena yang sering kita dengar dan diperhatikan baik berita melalui televisi dan beberapa media sosial seperti kekerasan rumah tangga perempuan yang menjadi korban, hamil diluar nikah, ditinggalin suami karena nikah lagi, sebagai pekerja wanita malam, dan lain sebagainya. Walaupun tidak semuanya hanya beberapa oknum dan memang harus siap menghadap problematika kehidupan manusia dalam kenyataan yang pahit dialami.

Dari analisa dan fenomena diatas menjadi penilaian atau sudut pandang yang berbeda baik "negatif maupun positif" semua berada pada kodratnya masing-masing atau istilah lain tergantung "nasib dan takdir" yang tidak bisa dihindari. Maka dari itu sebagai manusia baik perempuan maupun laki-laki hari tetap siap menghadapi lika-liku hidup di Hari peringatan Kartini.

Selanjutnya akan diuraikan kembali berdasarkan analisa penulis peran ibu di Hari Kartini dalam situasi bulan suci Ramadan :

1.Perempuan Sebagai Ibu Rumah Tangga :

Sungguh luar biasa pekerjaan rumah yang setiap hari dikerjakan dan menjadi rutinitas seperti mencuci, masak, mendidik anak, merapikan dan bersih-bersih rumah, dan lain sebagainya. Peran ini tentunya bisa dirasakan oleh perempuan manapun dimanapun terlihat santai namun belum tentu bisa dikerjakan kaum laki-laki.

Situasi bulan suci ramadan menjadi bulan yang berkah yang dirasakan oleh umat muslim, hal ini peran sebagai ibu atau perempuan di rumah menyediakan seluruh persiapan makanan santap sahur, menu buka puasa, dan lain sebagainya.

2.Perempuan Sebagai Pekerja :

Sungguh hebat juga bila seorang perempuan atau ibu yang memiliki pekerjaan diluar aktivitas rutin dirumah seperti baik bekerja menjadi guru, karyawan, perawat, polwan, pejabat pemerintah, dan lain sebagainya.

Meskipun sebagai pekerja diluar rumah tentunya menjadi seorang ibu rumah tangga juga yang mengurusi suami, anak, pekerjaan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. Dengan demikian kehebatan seorang perempuan bisa mengerjakan pekerjaan lain selain menjadi ibu rumah tangga, wanita karir, dan lainnya.

3.Perempuan Sebagai Pemimpin :

Menjadi seorang pemimpin adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan untuk keluarga terutama kaum perempuan yang diberikan kepercayaan menjadi seorang pimpinan baik itu menjadi manager, direktur, menjadi pejabat legislatif, menjadi Wali kota, Bupati, Gubernur, sampai dengan menjadi Menteri.

Hebatnya seorang perempuan bisa menduduki serta mendapatkan jabatan yang strategi tentunya hal menjadi penerus Kartini modern dan Kartini milineal, walaupun setelah sampai di rumah tetap menjadi ibu rumah tangga. Era globalisa saat ini siapapun pemimpinnya baik laki-laki maupun perempuan tidak lah menjadi persoalan, asalkan mampu membuat perubahan yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia.

4.Perempuan Sebagai Pintu Surga :

Pasti kita pernah mendengar bahwa "Surga dibawah telapak kaki Ibu" artinya kita sebagai anak terus berbakti dan menghormati ibu yang kita cintai, sejatinya bahwa do,a seorang ibu membawakan anak-anaknya kesuksesan baik di Dunia maupun di akhirat. Semoga kita semua senantiasa   menghargai baik seorang ibu maupun bapak, karena pada dasarnya kedua orang tua yang selalu berjasa sepanjang masa yang tak terhingga.

Mencari pintu surga yang tentunya ingat kepada Ibu, kondisi anak perantau memang selalu merindukan ibu terutama dalam bulan suci Ramadan yang biasanya selalu bersama-sama baik situasi makan sahur, makan saat buka puasa, situasi lebaran, dan lain sebagainya. Tahun ini kembali tidak bisa bertemu dengan seorang ibu karena peraturan pemerintahan larang mudik karena antisipasi dan pencegahan penularan virus corona.


Dari uraian diatas semoga menjadi rileksasi khusus kepada perempuan di masa akan datang tetap menjadi pejuang yang tangguh dan menjadi wanita hebat dalam semua bidang. Perempuan hebat dunia kuat, tetap mempunyai nilai dan menjaga norma serta etika menjadi seorang perempuan sesuai dengan kodratnya masing-masing.

Dengan demikian dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

1.Hari Kartini membuat perempuan Indonesia semakin hebat dan kuat dalam melakukan berbagai macam kegiatan.

2.Hari Kartini menjadi perempuan Indonesia tetap mempunyai pengetahuan dan berintegritas.

3.Hari Kartini di tengah bulan suci ramadan, meningkatkan kesabaran dan keimanan dengan banyaknya pekerjaan.

4.Hari Kartini mengingatkan kita semua seorang ibu yang jauh di kampung halaman, terutama bagi yang perantau di Ibu Kota yang tercinta.

Jika ada kekeliruan mohon dimaklumi.

Salam Hari Kartini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun