Oleh : Noto Susanto,S.E,M.M,CSTMI,CPHCM.
Sebagai pendahuluan kali ini, sebenarnya saya bingung mau memberikan judul apa tentang tulisan, akhirnya setelah sholat subuh di temukan sebuah judul di atas semoga menjadi inspirasi semua orang banyak khususnya bagi pembaca tulisan ini.
Dalam kehidupan manusia, pasti mempunyai cita-cita untuk menuju masa depan yang lebih baik tentunya cita-cita menjadi impian satu rangkaian dengan kesatuan dan jangan terpisahkan, bagaimana untuk impian  tersebut menjadi nyata ya pastinya memerlukan perjuangan dan pengorbanan.
Perjalanan hidup seseorang memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan mempunyai masa lalu yang tidak sama pula, baik menjadi pedagang asongan, menjadi cleaning Service, menjadi Security , menjadi penjual koran, menjadi tukang ojek dan masih banyak pekerjaan lainnya. Hal itu yang membuat kita merubah haluan untuk mencari tempat yang lebih baik dengan harapan tidak menjadikan pekerjaan awal sebagai pekerjaan tetap atau pekerjaan yang permanen melainkan untuk pekerjaan batu loncatan saja artinya pekerjaan sementara untuk mencari pekerjaan yang tetap dan layak untuk masa depan.
Dengan kita mendapatkan Status pekerjaan ,secara tidak langsung untuk membangun diri kita lebih semangat untuk mencari nafkah walaupun seolah-olah hanya sebelah mata bahwa pekerjaan yang kita jalani tidak menjanjikan masa depan yang jelas. Justru itu salah, yang benarnya adalah mengawali perjuangan untuk kedepan lebih baik tentunya masa depan yang cemerlang.
Menekuni sebuah pekerjaan di atas yang saya maksud tersebut memang bukan sebuah pilihan yang kita mau, melainkan keterpaksaan demi keberlansungan hidup apapun yang penting bisa bekerja dan menghasilkan uang?
Fenomena yang ada dari pekerjaan di atas, harus melihat dari sisi yang mana tetap berjuang dan kita harus mencari panutan agar pondasi kita lebih kuat dalam meraih impian dan Cita-cita sebagi modal utama untuk kita fokuskan.
Memilih panutan atau contoh dalam hidup itu salah unsur untuk terus mendorong maju dan motivasi diri untuk bergerak akan melakukan berbagai macam  kegiatan yang dinilai dari berbagai macam sudut pandang.tentunya ini tergantung individu masing-masing dan memilih yang mana alasan tersendiri juga.
Dalam kesempatan ini saya akan menceritakan sosok Role model yang menurut saya sangat cocok menjadi mentor atau panutan terutama dalam meniti karir.
Di dunia pendidikan khususnya universitas Pamulang tentunya tidak asing lagi jika mendengar nama pak "Udin Ahidin" baik dari Mahasiswa manajemen, Dosen, kaprodi, Dekan, Wakil rektor, Rektor, dan ketua yayasan Sasmita jaya sudah pasti mengenal sosok pak Udin tersebut.
Kenapa pak Udin Ahidin yang saya angkat di dalam tema ini, kebetulan saya sudah meminta izin untuk menulis tentang pak Udin yang tema tulisanya belum saya kasih tau, kebetulan hal ini saya sudah bertemu beliau secara langsung di ruangan Kaprodi universitas pamulang.
Setelah perbincangan banyak hal juga yang dapatkan baik dari perjuangan beliau terdahulu sampai dengan sekarang, hampir satu jam bercerita karir di akademisi, proses belajar mengajar, dan lain sebagainya.
Dari uraiain di atas, penulis mencoba mempersingkat cerita, ada beberapa point yang membuat saya memilih pak "Udin Ahidin" sebagai Mentor dalam memperjuangkan karir ke depannya, di antarnya adalah:
1. Perjuangan hebat yang tidak mengenal lelah dan putus asa :
Di dalam cerita pak Udin Ahidin "Manusia Gerobak Jadi Profesor" hal ini memacu saya bahwa beliau adalah seorang pedagang keliling yang berada di emperan yang membawa gerobak yang akhirnya sekarang menjadi doktor, sangat luar biasa.
2. Memberikan Respon yang Cepat :
Ini yang harus di jadikan contoh , walaupun beliau sudah menjabat sebagai wakil kaprodi secara tidak langsung beliau atasan saya juga, yang saya salut ketika meminta ketemu tentunya berkomunikasi melalui Hand phone, wa di balas lebih cepat, telpon lebih cepat juga di angkat, dan yang paling penting beliau menelpon balik mengingatkan kembali apakah jadi ingin bertemu dengan beliau,Luar biasa.
3. Motivasi dengan Tulus dan Lapang Dada :
Menceritakan dan memberikan informasi yang jelas dan detail serta di lengkapi dengan contoh yang nyata dan memberikan gambaran kedepannya baik hal yang positif dan negatif.
4. Semangat Belajar yang tidak mengenal Bosan :
Hal ini memacu saya untuk terus belajar karena pak Udin sebentar lagi menjadi profesor...Amin semoga di kabulkan dan banyak juga beliau belajar dengan membeli buku motivasi, menulis, dan banyak hal lainnya juga.
Dari ke empat Point di atas, mewakili  untuk saya memilih mentor untuk perjuangan kedepannya, sebetulnya masih banyak lagi yang saya akan tulis namun di sisi pendapat orang lain yang mengenal pak Udin Ahidin tentunnya berbeda juga.
Demikian tulisan ini disampaikan, berikut kesimpulan di atas :Â
1. Menentukan mentor di dalam kehidupan anda.
2. Jangan menyerah walaupun perjuangan belum terlihat hasilnya.
3. Perjuangkan Cita-cita anda sampai titik darah penghabisan.
Salam Perubahan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H