Mohon tunggu...
firman pranoto
firman pranoto Mohon Tunggu... -

saya sedang menempuh kuliah semester V di Universitas Negeri Makassar Prodi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajarlah dari Keluarga Bacharuddin Jusuf Habibie

29 Juni 2016   22:06 Diperbarui: 29 Juni 2016   22:26 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu metode yang dapat kita terapkan dalam membesarkan anak adalah metode pemberian hukuman yang mengandung nilai-nilai kedisplinan dan tanggung jawab sejak dini. Hampir semua keluarga pernah memberikan hukuman kepada anaknya karena pemberian hukuman merupakan hal yang wajib dalam membesarkan anak. 

Manfaat dari pemberian hukuman kepada anak akan menjadikan anak menjadi manusia yang lebih santun, percaya diri dan lebih menghargai amanah yang ia janjikan. Realitanya saat ini banyak keluarga yang tidak mengetahui batasan hukuman yang baik untuk perkembangan anak, hukuman yang diharapkan membangun karakter anak malah menjurus ke arah menjatuhkan, membuat anak lebih terpuruk dan depresi sehingga membuat anak menjadi lebih liar.

Hukuman yang baik untuk anak adalah hukuman yang di dalamnya tertanam nilai- nilai kedisplinan dan tanggung jawab seperti :

  • Hukuman yang diberikan tidak membuat malu si anak.
  • Hukuman yang diberikan sifatnya berupa pemberian tugas tambahan yang harus diselesaikan.
  • Hukuman harus membangun rasa percaya diri anak.
  • Hukuman yang diberikan tidak mengandung kekerasan fisik.

Pemberian hukuman pada anak tidak di dasari dengan pelampiasan emosi kepada anak. Hukuman yang diberikan untuk memberikan pelajaran kepada anak bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini akan membutuhkan pertanggung jawaban kelak. Hukuman yang kita berikan kepada anak tidak harus dibumbui dengan peluapan emosi sehinggan menyebabkan kepercayaan kita sebagai orang tua akan berkurang kepada anak, malah sebaliknya hukuman yang kita berikan membuat kita semakin cinta dan percaya kepada cita-cita anak kita,

Seorang penulis buku Gina S. Noer pernah mengatakan “ Banyak anak Indonesia yang memiliki kepintaran dan kejeniusan seperti Bapak Baharuddin Jusuf Habibie, kita hanya perlu orang tua yang percaya pada anaknya., keluarga yang selalu mendukung, dan teman-teman yang selalu percaya akan potensi seseorang”. 

Memberikan buah hati pendidikan yang terbaik dan cinta yang tulus lebih utama dibangdingkan status sosial keluarga di mata masyarakat. Banyak keluarga di Indonesia lebih mengutamakan rumah yang mewah, gelar Haji pada awalan namanya namun, mirisnya pendidikan anaknya hanya lulusan sekolah manengah atas.

 Padahal semua itu akan diraih apabila kita membesarkan anak kita dengan baik, mendukungnya dengan memberikan pendidikan yang terbaik dan selalu bangga dengan prestasi anak kita tanpa berharap besarnya prestise yang ia peroleh. Menjadi contoh yang baik untuk anak adalah Fardu Ain bagi seorang ayah dan ibu, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sikap dan perilaku kita sebagai orang tua adalah cerminan buat anak kita nantinya Mari sayangi anak kita, mari didik mereka dengan penuh kasih sayang karena anugrah Tuhan harus kita sayangi sebagaimana Dia menyangi kita ambaNya dengan penuh kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun