Oleh Tim Pengabdian Masyarakat
- Notesya A. AmanupunnyoÂ
- Eva Y. Kadmas (Mahasiswa)
- Putri Made (Mahasiswa)
- Joan Paula Ohoira (Mahasiswa)
- Nanda Kudubun (Mahasiswa)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah strategi untuk menumbuhkan sikap dan perilaku sehat bagi individu, keluarga kelompok atau masyarakat guna meningkatkan kepatuhan terhadap penerapan perilaku hidup sehat (Kemenkes RI, 2011; Wati, 2020). PHBS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjalani pola hidup sehat dan bersih, sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan yang optimal (Annisa Khoiriah, 2020; (Fitriani, 2011).
Permasalahan kesehatan masih banyak terjadi pada anak usia sekolah dasar karena rentannya sistem imun mereka terhadap berbagai penyakit  seperti ISPA, diare, DBD atau penyakit lainnya sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak atau dapat gangguan belajar yang berakibat pada penurunan prestasi belajar pada anak. Permasalahan ini sebagian besar disebabkan kurangnya penerapan perilaku PHBS pada anak. Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan tersebut, maka perlu dilakukan pendampingan kepada mereka terkait perilaku PHBS (Madanih, 2019).  Â
Pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus ditanamkan sejak dini agar dapat terbawa hingga usia lanjut. Anak usia sekolah tidak hanya rentan terhadap masalah kesehatan tetapi juga peka terhadap rangsangan serta memiliki kebiasaan selalu ingin membagikan apa yang dikatahuinya dari orang lain, sehingga menjadikan mereka sasaran yang tepat untuk diajari tentang kebiasaan positif (Pengetahuan et al., 2021). Selain sebagai tempat belajar, sekolah juga bisa menjadi risiko penyebaran penyakit jika tidak dikelola dengan baik (Notoatmodjo, 2012). Kebiasaan sehat yang dapat diajarkan pada anak usia sekolah antara lain mencuci tangan pakai sabun, jajan makanan sehat di kantin sekolah, menggunakan toilet yang bersih dan sehat, rutin berolahraga, menimbang dan mengukur tinggi badan setiap bulan, serta membuang sampah dengan benar, bermanfaat dalam pembelajaran PHBS (Sugiritama, 2021)
Berdasarkan data yang tim dapatkan saat dilakukan observasi pada tanggal 1 Maret 2024, didapatkan data  kebiasaan siswa-siswi dalam mencuci tangan jarang dilakukan, suka makan jajanan sembarangan, membuang sampah belum sesuai tempatnya. Hasil wawancara dengan  guru terkait pperilaku PHBS siswa-siswi, didapatkan datanya yang sama.  Selain itu  pada tahun 2023 ada sebanyak 2 anak mengalami diare,  1 anak muntah saat  setelah makan jajanan, 10 anak mengalami ISPA,  maka berdasarkan hal tersebut Program Studi Keperawatan Tual melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan judul Edukasi Kesehatan tentang PHBS Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtidaiyah Amir Hidayah Ohoijang Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara. Hal tersebut dilakukan  untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi agar mampu dalam pencegahan penyakit menular penyakit serta untuk mengajak siswa-siswi untuk hidup bersih dan sehat sejak dini.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabbdian masyarakat ini adalah Edukasi PHBS dan Demostrasi Mencuci tangan. Tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain:Â
1. Tahap PersiapanÂ
   Kegiatan awal tim adalah melakukan pendekatan dengan pihak sekolah Madrasah     Ibtidaiyah Amir Hidayah Ohoijang Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 1 Maret 2023. Kami bertemu dengan Bapak/Ibu dewan Guru kemudia meminta ijin untuk lokasi sekolah dijadikan sebagai tempat Pengabmas setalah data terkumpul. Berdasarkan persetujuan Ibu Fadila Rumkel sebagai Kepala Sekolah kami diijinkan untuk melakukan kegiatan tersebut pada hari: Sabtu, 9 Maret 2024 Pukul 09.00-10.00 WIT, sasarannya adalah siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 sekita 30 orang.
2. Â Tahap Pelaksanaan
   Kegiatan  ini diakukan pada tanggal 8 Maret 2024 pada Pukul 08.30 WIT Tim pengabdian masyarakat menuju sekolah Madrasah     Ibtidaiyah Amir Hidayah Ohoijang Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara untuk menyaiapkan ruangan dan peralatan     yang dibutuhkan. Setelah semua disiapkan siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 disilahkan masuk dan menempati kursi yang sudah          disediakan. Kemudian tepat pukul 09.00 WIT Edukasi tentang PHBS dilakukan dengan mengguankan media Poster yang dibuat      oleh Mahasiswa selama 20 menit dilanjutkan dengan pemutaran video cara mencuci tangan yang baik dan benar selama 15          menit. Pukul 09.20 WIT dilakukan diskusi dan tanya jawab terkait PHBS dan ditutup dengan demonstrasi bersama cara mencuci     tangan yang baik dan benar oleh Tim Penyuluhan dan siswa-siswi
3. Â Tahap Evaluasi