Mohon tunggu...
Notesya Astri Amanupunnyo
Notesya Astri Amanupunnyo Mohon Tunggu... Dosen - Prodi Kep. Tual

Melayani dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Kenali KEK pada Masa Kehamilan dan Risikonya

4 November 2022   16:58 Diperbarui: 4 November 2022   17:19 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuk Kenali KEK pada Masa Kehamilan dan Risikonya

Oleh: Notesya A.  Amanupunnyo

Masa kehamilan merupakan suatu keadaan yang dialami oleh seorang perempuan, dimana pada masa ini terjadi peningkatan metabolisme zat gizi baik untuk zat gizi makro maupun zat gizi mikro. Status gizi ibu hamil harus normal karena banyak terjadi komplikasi selama kehamilan dan dapat mempengaruhi kesehatan janin jika ibu hamil kurang gizi atau kelebihan gizi. Salah satu masalah gizi ibu hamil adalah kekurangan energi kronis.

Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu masalah pada gizi yang disebabkan oleh kekurangan asupan makanan yang kronis atau  dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium serta zat gizi mikro lain pada wanita usia subur yang berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya KEK pada masa kehamilan, yang diawali dengan kejadian risiko KEK dan ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan LiLA atau lingkar lengan atas.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya KEK antara lain pengetahuan ibu hamil akan zat gizi dalam makanan yang kurang, status ekonomi, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan serta tingginya aktifitas sehingga memerlukan energi yang lebih besar daripada yang aktivitasnya duduk saja.

Ibu hamil yang mengalami masalah gizi dapat memeberikan  berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan.

Keadaan ibu hamil dengan KEK berisiko menurunkan kekuatan otot dalam membantu sebuah proses persalinan. Selain itu dapat menyebabkan beberapa risiko lainnya, seperti terjadinya keguguran, bayi lahir prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia dewasa.

 Top of FormIbu hamil harus mendapat gizi yang baik karena pertumbuhan dan perkembangan janin, peningkatan organ rahim, perubahan komposisi ibu dan metabolisme meningkatkan kebutuhan zat gizi makro dan mikro. Status gizi merupakan aspek penting dalam menentukan apakah seorang ibu hamil dapat bertahan hidup tanpa masalah.

Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi KEK di Indonesia, seperti skrining sedini mungkin dengan melakukan pengukuran LILA, memberikan pendidikan tentang gizi saat dilaksanakan kelas ibu hamil, dan pemberian MT dengan harapan upaya-upaya tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu yang mengalami KEK.

Pengetahuan adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang dalam bidang kesehatan. Pengetahuan ibu hamil yang baik tentang nutrisi , akan membentuk sikap dan tindakan yang baik juga dalam menjaga pola makan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun