[caption caption="Wija Sasmaya"][/caption]Minum anggur seteguk
Sinar mata tertahan untuk kantuk
Tegukan berikutnya…
Tarian menawan bidadari-bidadari
Tunjukkan keperkasaan para pecundang
bagai sebuah masturbasi
di daerah lokalisasi
Bah, Aspal!
Aneka warna tanda gambar
Diperebutkan dengan lemparan batu
Bibir berbusa mengumbar janji
Untuk menghibur hati rakyat
Yang lama sekali dikibuli
Bah, Aspal!
Sepasang remaja muda beradu mata
Dengan jari-jemari malu-malu
Saling menuding puting susu
Membayangi pelaminan sakral
Sehidup semati menjaga nafsu
Bah, Aspal!
Tuhan, dimanakah Engkau?
Rinduku telah sekarat
Hampir Mati
Â
Awal September 1998
[Author] Wija Sasmaya
winarabermuja.blogspot.com
[Asisten Author] Dayat H.D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H