Mohon tunggu...
lily litur
lily litur Mohon Tunggu... wiraswasta -

I am a writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Badak BUKAN Pada Culanya

7 September 2011   21:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 6647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

193 badak terbunuh di Afrika dalam kurun waktu 2011. Prestasi! Di Ujung Kulon, populasi turun naik antara 21-35 setiap tahunnya. Jika ada pengurangan, salah satunya karena perburuan. Lainnya karena tidak terpeliharanya habitat badak. Untunglah pengawasan yang ketat dari pemerintah bisa menjaga populasi yang sudah sekarat ini. MANFAAT BADAK BAGI EKOSISTEM: Semua hewan punya manfaat, karena jika tidak, penciptaannya sia2. Please Tuhan ga sebodoh itu. Kita tahu bahwa ada pohon2 yang hanya bisa berkembang biak dengan bantuan makhluk lain.  Badak yang suka berkubang dan maen2 di pohon adalah sarana bagi benih pohon2 itu untuk tumbuh. Benih2 itu terbang, menempel di tubuh badak (yang lengket karena lumpur). Benih itu lalu jatuh - menyebar tumbuh di tempat lain. KEMAMPUAN BADAK UNTUK BERJALAN SAMPAI BERKILO-KILO jauhnya, sangat berarti dalam menyemaikan benih di lantai-lantai hutan. Hutan pun lestari dengan cepat, karena pohon2 bisa berkembang biak hingga ke tempat yang jauh. Manusia yang merasakan manfaatnya. Bukan cula badak yang berjasa terhadap hidup manusia. Misal jadi obat seperti yang dianut oleh sistem pengobatan Cina kuno (yang akhirnya malah banyak yang diberangus pemerintah karena ga jelas standar ilmiahnya dan ilegal). Bukan juga buat sekadar gengsi karena memiliki pajangan rumah dari cula badak. Badak HIDUP SEHAT, itulah yang bermanfaat bagi manusia. Melestarikan badak, sama artinya dengan melestarikan hutan. Gambar ini adalah foto badak Afrika yang hidup terkatung2, lepas dari habitatnya setelah culanya dicabut oleh manusia. Luka parah menganga, hidup sengsara. Jika saja hewan cukup cerdas untuk menciptakan filosofis, ajaran, atau agama mereka sendiri. Bisa dipastikan yang disebut setannya mereka adalah manusia! Pun misalnya hewan tidak bisa berpikir (dont believe it) - apakah itu artinya mereka  tidak bisa merasakan sakit?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun