Menjadi anggota Tonpara bukan hanya masalah keren-kerenan, gaya-gayaan, atau marah-marahin adek semata. Tanggung jawab mengenalkan dan melatih PBB, sampai kesuksesan pelaksanaan berbagai upacara dan tradisi upacara di SMA TN berada di tangan Tonpara. Tidak jarang pula anggota Tonpara harus meninggalkan pelajaran kalau sudah mendapat tugas dan taggung jawab.
Sering mendapat tugas tidak semata menghalangi anggota Tonpara untuk hengkang dari papan siswa berprestasi. Perkenalkan Rianza, si Magelangan yang jago broadcasting. Ada juga Sarah yang tidak pernah absen dari lomba debat. Dan beberapa anggota Tonpara lainnya yang sering eksis di kolom juara kelas. Sering pula paskibraka di Istana Negara utusan Jawa Tengah merupakan anggota Tonpara.Â
Dapat Keluarga Baru
Beberapa minggu setelah diumumkan secara resmi menjadi bagian dari Tonpara, ada satu tradisi unik bagi para anggota baru. Penentuan 'marga Tonpara'. Bukan sembarangan marga lho ya. Marga Tonpara itu benar-benar seperti keluarga: tempat curhat masalah hati, tempat konsultasi studi lanjut, atau bisa juga sebagai temen nonton bareng. Jadi, jauh dari keluarga yang sebenarnya bukan berarti gak bisa merasakan kasih sayang yang sama, atau bahkan lebih dari saudara marga Tonpara.
Hubungan kemargaan Tonpara ini tidak berarti bubar jalan ketika sudah dinyatakan sebagai alumni SMA TN. Saking akrabnya dan merasa saling memiliki, tak jarang si alumni bela-belain datang hanya untuk kumpul marga, membahas apa pun yang terlintas di kepala, sesekali bercerita tentang bagaimana kehidupan di akademi, atau menumpuknya tugas dari dosen.Â
"Besok tugas, besok tugas, besok tugas."
Demi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Tonpara dibagi menjadi beberapa subunit dengan spesialisasi tugas yang berbeda-beda. Misalnya dalam upacara rutin Hari Senin, ada satu orang pembawa acara (MC), tiga orang pengibar, satu orang pembaca naskah Pembukaan UUD 1945, satu pelafal Tri Prasetya Siswa, ada juga satu orang pembaca doa, serta satu orang pengatur upacara.
Tentang Merah dan Biru, Warna Darahnya Tonpara
Tanda jabatan Tonpara ditandai dengan tali koor kombinasi warna merah dan biru. Ya. Tonpara memang identik dengan warna merah biru. Merah melambangkan loyalitas, tegas, disiplin, dan pantang menyerah. Di sisi yang berbeda, biru berarti fleksibel. Jadi jangan khawatir. Kalau kamu pernah dimarahin Tonpara waktu latihan baris, orang yang sama akan tertawa bersamamu di meja makan.
Pagi-pagi Udah Lari Aja
Orang boleh bangun jam 9 di Hari Minggu, tidur lagi, terus bangun tau-tau udah maghrib. Tapi Tonpara punya rutinitas lain. Tepat pukul 5 pagi, meskipun Hari Minggu, mereka sudah lari lapangan bola sambil bernyanyi dengan penuh semangat walau ada beberapa yang hanya komat-kamit sambil menahan kantuk, pembinaan pagi. Setelah lari, pembinaan dilanjutkan dengan push up, sit up, chinning, dan restok berganda. Boleh juga nih ditiru. Daripada ngebo sampai siang, akan jauh lebih bermanfaat melakukan suatu kegiatan yang produktif. Sederhana saja, lari pagi.