Mohon tunggu...
Nosa Wahyu
Nosa Wahyu Mohon Tunggu... Freelancer - Institut Teknologi Bandung

Fi Sabilillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melepas Rindu Ala Anak TN

7 Agustus 2016   14:08 Diperbarui: 9 Agustus 2016   02:57 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Facebook SMA Taruna Nusantara

Hidup mandiri dan jauh dari orangtua serta kesayangan adalah salah satu rintangan sekaligus tantangan yang (bisa jadi) dialami oleh seluruh siswa SMA Taruna Nusantara. Asrama 24 jam dan jatah liburan (hanya) setiap enam bulan membuat waktu bercengkrama dengan kesayangan menjadi terbatas. Terlebih bagi siswa baru yang wajib mengikuti pendidikan dasar kedisiplinan (PDK) selama kurang lebih 3 bulan pertama masuk sekolah. Tanpa smartphone. Tanpa orang tua. Tanpa SMS dari pacar. Gak kebayang kan gimana kangennya? Bener-bener gak kebayang kalau dia udah nemu yang lain.

Masa PDK adalah masa yang berat, sulit, sekaligus seru untuk dikenang dan diceritakan. Bangun pagi gak akan melebihi jam 5 lagi. Gak ada waktu buat leha-leha. Dan tangan gak akan mulus lagi, kecuali kalau mau ke sekolah tanpa pakaian.

Di masa ini pula, kita mengerti betul definisi kata kangen atau homesick alias rindu kampung halaman. Bagi yang terbiasa dibangunkan Mamah atau didongengi Putri Tidur sebelum terlelap, waktu bangun dan berebah menjelang tidur adalah waktu yang paling membuat kepingan hati rasanya sudah gak bisa direkatkan lagi. Tapi, bukan anak TN kalau hanya berhenti di situ.

Disiplin pribadi mendorong tumbuh kembangnya kreativitas.

Disiplin jalan. Aturan taat. Bukan berarti akal sendat. Termasuk dalam hal mengobati homesick. Berikut beberapa cara ala anak TN mengobati rasa rindu yang datangnya, terkadang, gak kenal waktu.

Menyemprot bantal dengan aroma parfum Mamah

Tidak hanya parfum mamah, bisa parfum siapa pun, tergantung kebutuhan. Malah terkadang penyemprotan dijadwal supaya bisa dikangenin semuanya.

“Belajar yang rajin ya, Nak!”

“Mamah selalu mendoakanmu.”

“Jangan lupa salat, Nak.”

Pesan-pesan keibuan seperti itu akan teringat kembali setiap mencium aroma khas ibu. Selain bantal, sajadah juga disemprot, supaya di setiap salat selalu teringat orang tua dan selalu mendoakan untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka.

Menyampul lemari

Daripada terus tergerus arus kerinduan, menyampul lemari pakaian dengan kertas putih bisa menjadi pelampiasan yang produktif. Dengan menyampul, lemari akan terlihat lebih bersih dan rapi. Dengan lemari yang bersih dan rapi, gak ada tuh lagi yang namanya rasa kangen. Adanya rasa senang karena lemarinya dipuji pamong dan abang kakak panitia PDK.

Berangkat dari sampul lemari, kebersihan dan kerapihan akan menjalar perlahan menjadi kebersihan dan kerapihan pribadi. Dan alangkah baiknya ketika kita menularkan ke orang lain. Walaupun hanya sekedar mengajak menyampul lemari.   

Saling sadar-menyadarkan

sumber: Facebook SMA Taruna Nusantara
sumber: Facebook SMA Taruna Nusantara
Lepas dari pelukan keluarga bukan berarti kita sendiri. Ada 300-an anak lainnya yang merasakan tingkat kerinduan yang sama. Ada mereka yang senantiasa mengingatkan kalau kita bersama, kita korsa, kita kuat, kita bisa.Yang satu kangen, yang lain juga (wajib) kangen. Yang satu senang, gak boleh ada seorang pun yang sedih.

Selain memiliki teman yang perhatian, ada 70-an pamong yang siap sedia dan senantiasa menjadi orang tua kedua, tempat curhat dan berkeluh kesah yang tepat dan terjamin. Gak ada lagi alasan untuk sedih gara-gara kangen atau gara-gara diputusin pacar.

Meskipun pilihan kita adalah pilihan yang berat, tapi kita paham betul kalau semua butuh pengorbanan, perjuangan, sampai jatuh bangun demi impian yang sudah kita gantung. Lebih baik terbang dan jatuh lalu mencoba terbang lagi daripada hanya melihat impian tersebut tergantung sebegitu menggiurkannya, tanpa pernah di-coba-ambil oleh si penggantung.

Mah, Pah. Doakan kami.

Kampung halaman beserta segenap isinya adalah yang terbaik dari tujuan wisata mana pun. Dan kangen kampung halaman adalah kewajaran sewajar burung yang kembali ke sarangnya setelah berkelana sebegitu jauh. Jangan pernah menyalahkan rindu dan kenangan yang hidup dalam kerinduan tersebut. Karena, rindu kampung halaman lah yang akhirnya membuat seseorang kembali ke asalnya, kembali ke tempat seharusnya ia mengabdi. Sejauh-jauh orang merantau, masih lebih nyaman buag air di rumah daripada di tempat lain. 

Salam rindu

Magelang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun