Ada suatu hal yang perlu lagi-lagi menjadi perhatian. Menambahkan animasi jangan berlebihan yang bisa memberikan kesan alay alias norak. Seperti setelah memunculkan teks, menghilangkannya lagi, lalu memunculkannya lagi dengan bentuk animasi pemunculan yang lain. Kan aneh?
Di samping animasi, ada yang namanya hyperlink. Tool ini dapat diguunakan untuk "melompati slide". Misalnya kita sekarang berada di slide 1. Lalu, kita pasang hyperlink pada suatu shape atau teks dalam slide 1. Dengan mengikuti prosedur hyperlink di kolom dialog, kita bisa memindahkan slide 1 langsung ke slide 999 dengan mengklik shape atau teks yang sudah dipasang hyperlink tadi.
[caption caption="Menambahkan hyperlink pada presentasi. Sumber: sreenshot dari laptop sendiri"]
Perhatikan siapa pemirsanya.
Yang satu ini juga tidak kalah penting. Saat kita merasa sudah membuat slide yang oke, ternyata yang kita hadapi saat paparan adalah anak-anak TK, yang memiliki selera keindahan yang berbeda. Kalau begini, yang diperlukan hanyalah design-design slide "bocah" alias berbau kekanak-kanakan. Tidak perlu mengambil gambar-gambar HD dari internet, keindahan bagi anak-anak sudah cukup dengan memadukan bentuk dan warna yang sekali lagi kebocahan.
[caption caption="Slide bocah, hehehe... Sumber: dokumen pribadi"]
[caption caption="Slide bocah 2. Sumber: dokumen pribadi"]
Membuat slide-slide yang menarik plus eye-catching memang memakan waktu dan perlu sering-sering belajar. Namun apa salahnya jika ujungnya juga menguntungkan?
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H