Mohon tunggu...
Nosa Wahyu
Nosa Wahyu Mohon Tunggu... Freelancer - Institut Teknologi Bandung

Fi Sabilillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kita Bahas Marching Band, Yukk!

4 April 2015   22:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:32 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intensitas latihan yang rutin dan bahkan sering saat mendekati event-event tertentu, membuat kita merasa bergabung di sebuah tim marching seperti memiliki keluarga baru yang semua anggotanya punya hobi seragam. Kita gak bisa lepas dari kata kebersamaan. Panas-panas, bareng. Kaki pegel, bareng. Deg-degan, bareng. Kulit makin item, bareng. Sampai nonton film juga bareng. Hal seperti ini  yang  secara tidak langsung dan sengaja membentuk sebuah kekompakan tim. Kekompakan yang akan tetap menjaga keharmonisan di setiap penampilan (eeaaa).

Saat ditunjuk jadi solois

Kalau yang satu ini, tanpa mengada-ada, gw (baca: aku) jujur pernah merasakannya. Berat, sekaligus bangga. Berat  karena kita tahu nama besar satuan ada di pundak kita, entah yang kanan atau yang kiri atau bahkan keduanya. Bangga karena dari sekian banyaknya anggota, kita dipercaya membawakan rangkaian-rangkaian nada secara solo di muka khalayak ramai. Sungguh sebuah kehormatan yang mungkin akan sulit didapatkan di kesempatan lain.

Menjadi solois, terang saja, terkadang menjadi beban berat. Apalagi saat lomba. Keberhasilan solois bisa dikatakan sebagai penentu kemenangan. Solois yang sukses mengalahkan rasa gugupnya saat tampil pasti serasa memiliki suatu  kebanggaan tersendiri yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata ataupun ditranslate pakai google translate.  Bukan sombong, alhamdulillah saya pernah :D

Saat kisah asmara menyelinap di sela waktu latihan

Masalah yang satu ini, gw (baca: adek) gak akan bilang kalau pernah  atau gak pernah  ngalamin. Curang, ya. Haha... tenang kok, adek  masih single. Cerita ini berdasarkan kisah nyata, kalau ada kesamaan mohon dimaklumi.

Latihan menyongsong sebuah event, diperlukan kelengkapan anggota. Karena jika anggota gak lengkap formasi berisan yang sudah ada akan hancur, yang lainnya jadi susah ngikutin. Nah, untungnya.... gak semua anggota masih single (?). Jadi, latihan marching band bisa dijadikan alasan ketemuan dan nongkrong bareng  doi, bagi mereka yang gak sempet ketemuan  sampai yang gak dibolehin mama pacaran (gak bener nih!). Bagusnya, timnya lengkap, latihannya lancar. Walaupun ada terbesit kecemburuan ‘pihak lain’ di balik canda tawa mereka, hehe...

“We are the champion!!!”

[caption id="attachment_376736" align="aligncenter" width="539" caption="Pemenang GPMB 2013 (sumber: madahbahana.org)"]

1428162251636977525
1428162251636977525
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun