Setiap moment pasti tak lepas dari yang namanyaa suka, duka, bahagia dan kecewa.
Begitupula yang di alami salah satu peserta magang Taiwan yang mempunyai nama lengkap Nor Silawati. Dia mengaku cukup terharu dengan kerja keras dan kesungguhan dari semua pihak yang sudah mensukseskan seluruh proses karantina. Banyak sekali moment berharga yang dia rasakan saat proses karantina berlangsung.
Sedih pasti ada, di antaranya salah satu gurunya meninggal dunia saat masih di tempat karantina, kedua tidak bisa andil dan hadir dalam acara haul 7 tahun ayahnya meninggal dunia, ketiga di susul dengan salah satu anggota keluarga dari ayahnya juga meninggal dunia.
Bahagian bisa mengenal banyak teman baru, bukan hanya dari Kabupaten Banjar daerah yang sama. Tapi juga dari Tanah Laut, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Selatan, dan bahkan dari provinsi yang berbeda yaitu Kalimantan Barat.
Senang bisa Belajar Budaya dan Bahasa Taiwan, mengikuti kelas FMD (fisik, mental, dan disiplin) bersama-sama. Moment bahagia saat belajar sambil bernyanyi bahkan main game's tapi tetap dengan unsur udukasi belajar. Kadang moment seru juga tak jarang tercipta dengan sendirinya, salah satunya saat ada mengantuk terus yang lain memvideokan moment itu dan menjadi bahan lawakan dan ngantuknya otomatis akan hilang saat jam pembelajaran, ujar Sila
Sila mempunyai harapan agar silaturahmi antar sivitas program permagangan Taiwan Kalimantan Selatan di angkatan pertama ini tidak akan putus sampai kapanpun. Saling support dan memberi effort, menjaga komunikasi dan hubungan baik, serta bisa saling bertukar informasi dengan hal-hal yang positif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H