*Tulisan ini sudah publish pada Harian Banjarmasin Post, Senin 13 November 2006
*Hassan Basry inilah tokoh yang berhasil menyatukan lasykar-lasykar gerilya di Kalimantan Selatan pada masa revolusi fisik ke dalam apa yang dikenal sebagai Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan. Bahkan di kala daerah ini “dilepas” oleh perunding-perunding RI dalam Perjanjian Linggajati dan Renville sehingga masuk wilayah kekuasaan Belanda, rakyatnya tetap setia berjuang atas nama republik. Benar-benar sebuah kasus unik dalam sejarah nasional, meski belum terekspos secara memadai.
*Catatan: Saya sangat berterimakasih andai ada kawan yang berkenan mosting ulang tulisan ini seperti tulisan saya terdahulu: Geger Nasional karena Pentas Lokal (Pidato Soekarno di Kota Kecil), baik itu melalui blog-blog pribadi atau media lain. Hanya saja, untuk kali ini tolong cantumkan nama penulisnya agar tidak terjebak pada tindak plagiatisme yang jelas melanggar etika intelektual. Menjadi “pahlawan pena” tentu akan lebih bermakna sebagai sumbangsih kita untuk membangun mentalitas bangsa. Salam.