Mohon tunggu...
Normina_Mhs_ULM
Normina_Mhs_ULM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan; fakultas Ekonomi Bisnis; Universitas Lambung Mangkurat

Seorang Mahasiswa Ekonomi Pembangunan fakultas Ekonomi Bisnis ; Universitas Lambung Mangkurat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembangunan Ekonomi Pertanian di Indonesia: Sejarah dan Masa Depan

11 Juni 2024   20:15 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada akhir 1960-an dan 1970-an, Indonesia memasuki fase Revolusi Hijau yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan melalui penggunaan teknologi modern. Penggunaan varietas unggul, pupuk kimia, dan pestisida meningkat secara signifikan. Irigasi dan mekanisasi pertanian juga diperluas untuk mendukung intensifikasi produksi. Revolusi Hijau berhasil meningkatkan produksi padi secara drastis, menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam hal pangan. Namun, pendekatan ini juga menimbulkan beberapa masalah, termasuk ketergantungan pada input pertanian kimia, degradasi lingkungan, dan hilangnya keragaman hayati.

 Fase 5: Liberalisasi Pertanian

Memasuki era 1990-an, Indonesia mulai menerapkan kebijakan liberalisasi pertanian yang diisyaratkan oleh International Monetary Fund (IMF) dan World Trade Organization (WTO). Kebijakan ini mendorong penghapusan subsidi dan proteksi, serta membuka pasar pertanian untuk kompetisi internasional. Liberalisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor pertanian Indonesia di pasar global. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan tantangan bagi petani kecil yang harus bersaing dengan produk impor yang lebih murah. Ketimpangan dan kerentanan petani terhadap fluktuasi harga pasar internasional menjadi isu penting yang perlu diatasi.

Syarat-Syarat Pembangunan Pertanian 

Menurut Mosher, ada dua kelompok syarat utama untuk mencapai pembangunan pertanian yang sukses: syarat pokok dan syarat pelancar.

Syarat Pokok

1. Tersedianya Pasar: Petani harus memiliki akses yang baik ke pasar untuk menjual hasil produksi mereka. Pasar yang efisien dan stabil akan memastikan harga yang adil dan mendorong petani untuk meningkatkan produksi.

2. Adanya Teknologi yang Selalu Berinovasi : Teknologi pertanian harus terus berkembang untuk memastikan petani tidak tertinggal. Inovasi dalam benih, pupuk, pestisida, dan teknik budidaya sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

3. Sarana Produksi: Ketersediaan sarana produksi seperti benih unggul, pupuk, dan alat pertanian sangat penting. Petani harus memiliki akses mudah dan terjangkau terhadap input-input ini untuk meningkatkan hasil panen.

4. Sarana Pengangkutan yang Lancar: Infrastruktur transportasi yang baik memastikan hasil pertanian dapat dengan cepat dan efisien sampai ke pasar. Jalan, jembatan, dan sistem logistik yang andal akan mengurangi kerugian pasca-panen dan biaya distribusi.

Syarat Pelancar

1. Pendidikan Pembangunan: Pendidikan dan pelatihan bagi petani tentang praktik pertanian yang baik, penggunaan teknologi, dan manajemen usaha tani sangat penting. Pengetahuan yang baik akan meningkatkan keterampilan dan produktivitas petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun