Dari sudut pandangan ku tertuju pada satu titik,,
Ku hampiri apa yang membuat rasa ingin tahu ini menggelora,,
Sampai pada arah yang ku tuju, ternyata ku melihat sosok perempuan yang selama ini hadir dalam kehidupan ku,,
Ternyata dia adalah Ibu ku,,
Ibu yang selama ini ku kenal sebagai sosok yang menawan, elegan, menarik, lembut,, Ya, bisa dikatakan sebagai sosok yang luar baiasa,,
Aku berdiri di belakang tubuhnya,,
Aku amati apa yang terjadi pada dirinya,,
Aku amati apa yang sedang dia lakukannya,,
Oh tuhan, tak kuasa ku mendengarnya,,
Tak sadar mata ini menitik kan air mata,,
Ku dengar lantunan seribu doa yang terucap dari bibir manisnya,,
Ku dengar seribu harapan yang terucap dari bibir tipisnya,,
Tuhan, maafkan aku yang selama ini selalu menumpuk dosa dalam jiwa Ibu ku,
Tuhan maafkan aku yang selama ini melukai bahkan melumpuhkan segala harapan Ibu ku,,
Tersadar akan dosa yang telah ku perbuat selama ini dan ku sangat merasa malu terhadap Ibu ku,,
Pengorbanan yang Ibu berikan untuk anak - anaknya sangatlah luar biasa,,
Beribu beban, air mata, hinaan, cacian, jatuh bangun dalam kesusahan tak sebanding dengan apa yang telah ku berikan untuk Ibu,,
Maafkan aku Ibu atas semua perlakuan ku terhadap mu,,
Maafkan aku Ibu atas cacian diatas keegoisan ku,,
Ibu, kini ku berjanji dalam jiwa ku,,
Janji yang tak mungkin ku ucap semata,,
Aku tak ingin kau terluka lagi,,
Aku tak ingin kau kelelahan menopang semua beban mu sendirian,,
Aku ingin menjadi penopang mu Ibu,,
Meski ku tahu, aku tak sehebat dirimu,,
"Dalam Hati ku bicara",,
Tak sadar Ibu telah berdiri tepat di hadapan ku dengan menggunakan mukena putih yang menutupi tubuh gontainya,,
Lalu Ibu memeluk ku dan mencium kening ku sambil berbisik ditelingaku "apa yang sudah membuat mu menangis" ?
Tuhan tak mungkin ku berkata akan kesedihan ku ini,,
Kuat kan aku untuk bisa tetap tersenyum di hadapan Ibu ku,,
Lalu ku jawab, aku tidak apa - apa,,
Ibu memberi senyuman untuk ku sambil berkata kaulah harta di dunia ku,,
Jadilah mutiara yang indah,,
Mutiara yang selalu di senangi banyak orang dan memberikan keuntungan bagi semua orang yang mengenal mu,,
Kaulah satu - satunya harapan di kehidupan ku,,
Nyawa ku pertaruhkan untuk kehidupan mu,,
Bantu Ibu untuk tetap kuat mendampingi seluruh langkah mu sampai di penghujung waktu dimana ku rasa cukup untuk mendampingi mu,,
Anak ku, kaulah pelita ku,,
Kaulah cahaya di jiwa ku,,
Sinari jiwa ku dengan kebaikan mu sampai pada akhirnya kelak Ibu tak mampu lagi untuk menyinari kehidupan mu,,
Anak ku, berikanlah senyum indah mu untuk semua orang yang ada di sekelilingmu,,
Berikan senyum indah mu kepada Ibu, karna senyum mu adalah penyemangat ku sampai akhirnya Ibu tak mampu lagi memberikan senyuman untuk mendamaikan kehidupan mu,,
Teruslah menjadi anugrah terindah di kehidupan ku sampai akhirnya Ibu bertemu di kehidupan yang baru,,
Tuhan, sungguh tak kuasa ku mendengar semua ucapannya,,
Apa yang harus aku lakukan untuk membalas semua pengharapannya kepada ku,,
Ibu, meskipun aku telah menyakiti jiwa mu,,
Aku mohon berikan aku ampunan mu dan teruslah membimbing ku agar kelak aku bisa menjadi seperti yang kau minta sampai di penghujung waktu kebersamaan antara kau dan aku,,
Ibu, ampuni aku,,
Doa mu selalu ku butuhkan dalam setiap denyut nadi ku,,
Ibu, aku akan terus berjuang untuk mewujudkan semua yang kau pinta dari ku meskipun tak sesempurna apa yang telah kau berikan kepada ku,,
Ibu, jika kita dipisahkan oleh waktu, bantu aku untuk selalu menempatkan dirimu dalam jiwa ku,,
Ibu, aku mencintai dirimu lebih dari apapun di dunia ini,,
Ibu, aku tahu cinta mu untuk anak - anak mu tak kan lekang oleh waktu,,
I Love U Mom,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H