Mohon tunggu...
Norma Yulita
Norma Yulita Mohon Tunggu... -

Inspirasi itu datengnya every time it's motivation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu

10 Maret 2015   15:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku dengar seribu harapan yang terucap dari bibir tipisnya,,

Tuhan, maafkan aku yang selama ini selalu menumpuk dosa dalam jiwa Ibu ku,

Tuhan maafkan aku yang selama ini melukai bahkan melumpuhkan segala harapan Ibu ku,,

Tersadar akan dosa yang telah ku perbuat selama ini dan ku sangat merasa malu terhadap Ibu ku,,

Pengorbanan yang Ibu berikan untuk anak - anaknya sangatlah luar biasa,,

Beribu beban, air mata, hinaan, cacian, jatuh bangun dalam kesusahan tak sebanding dengan apa yang telah ku berikan untuk Ibu,,

Maafkan aku Ibu atas semua perlakuan ku terhadap mu,,

Maafkan aku Ibu atas cacian diatas keegoisan ku,,

Ibu, kini ku berjanji dalam jiwa ku,,

Janji yang tak mungkin ku ucap semata,,

Aku tak ingin kau terluka lagi,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun