Diabetes Mellitus adalah penyakit sistem endokrin yang besifat kronis progresif yang ditandai dengan tubuh tidak mampu untuk melakukan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan mengacu pada tingginya kadar gula dalam darah (Black & Hawks, 2009). Penyebab tingginya kadar glukosa darah pada pasien DM adalah produksi insulin cukup namun terlalu sedikit tempat reseptor yang berfungsi atau ketidakcukupannya produksi hormone insulin di dalam tubuh (While, Duncan & Baumle, 2013).Â
Dalam Atlas IDF edisi ke X tahun 2021 menyebutkan bahwa indonesia menempati diabetes pada usia dewasa dengan rentang usia antara 20-79 tahun sebanyak 10.6% atau 1 dari 9 orang.Â
Peran perawat dalam memberikan Pendidikan kesehatan ini sangat penting, diantaranya melalui pencegahan primer yang diberikan pada kelompok resiko tinggi DM, kemudian pencegahan sekunder diberikan pada kelompok DM, dan  pencegahan tersier diberikan pada pasien kelompok DM dengan penyakit penyerta menahun.Â
Di era digitalisasi ini, banyaknya aplikasi tentang Diabetes  yang sangat membantu masyarakat dalam mengobati Diabetes. Pasien dapat menginstal aplikasi diabetes di ponselnya, mengisi data diri, dan mengikuti petunjuk yang ada.Â
Beberapa contoh aplikasi diantaranya Glucose Buddy Diabetes Tracker, Blood Sugar Log, Diabetes: M, dan Glucose Tracker& Diabetic Diary. Â Diantaranya keuntungan yang pasien dapat dengan menginstal aplikasi ini antara lain : Self Monitoring of Blood Glucose, Manajemen Diet, dan Exercise (Latihan Fisik)
Self Monitoring of Blood Glucose
Menggunakan Self Monitoring of Blood Glucose secara rutin dan menuliskannya pada aplikasi membuat pasien mudah mengetahui klasifikasi dari hasil Gula darah. Hal ini merupakan deteksi awal klasifikasi hipoglikemia dan hiperglikemia serta menjadi acuan awal dalam mengurangi risiko komplikasi. Dan mudah untuk pasien mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi kegawatan.
Manajemen Diet.
Pada pasien DM, perlu memahami pentingnya pola makan, jenis makanan dan jumlahnya, terutama pada pasein yang menggunakan insulin. Dan dengan mencantumkan nilai Lab HBA1C, dan hasil GDS Puasa dan 2 jam puasa pada aplikasi, memungkinkan pasien mudah memahami terkait standar diet yang yang telah ditetapka. Diantaranya karbohidrat sekitar 60-70%, protein sekitar 10-15%, dan lemak 20-25%. Dengan hitungan BMI (Body Mass Indeks).
Exercise (Latihan Fisik)
Dengan mengisi data-data diri dalam aplikasi, muda bagi pasien untuk mengetahui terkait jenis dan durasi latihan fisik yang sesuai kebutuhan. Dianjurkan pasien DM latihan fisik teratur minimal 3 kali/minggu sekitar 30 menit. Contohnya adalah jalan kaki sekitar 30 menit. Melakukan latihan secara teratur juga dapat membantu mengurangi kadar (LDL), kolesterol trigliserida dan meningkatkan (HDL), mengurangi BP, serta meningkatkan sirkulasi.
Kesimpulannya, pada penatalaksanaan diabetes mellitus terbagi menjadi 2 golongan yaitu penatalaksanaan farmakologis dan penatalaksanaan nonfarmakologis. Tujuan dari penatalaksanaan Jangka pendek yaitu terkontrolnya keluhan pada tanda gejala DM dan nilai glukosa darah yang terkendali.Â
Kemudian pada jangka panjang : terhambatnya komplikasi ke arah neuropati, mikroangiopati, dan makroangiopati. Serta turunnya mortalitas dan morbiditas pwnyakit DM. Untuk tercapainya tujuan tersebut, peran perawat sangat penting dalam mengedukasi pasien secara holistik dengan edukasi perawatan mandiri dan melakuukan perubahan perilaku.Â
Diantaranya yang utama adalah pengendalian gula darah, berat badan, haemodinamik, dan profil lipid. Dengan adanya beragai aplikasi ini, manajamen diabetes jadi lebih mudah dimengerti dan memudahkan diaplikasikan pada pasien dengan masalah DM.
Salam Sehat,
Norma Tri Rahayu
Mahasiswi RPL FIK UI 2023
Kreator: Norma Tri Rahayu
DAFTAR PUSTAKA
Amira, Eka. Tahun 2023. Diunduh dari : https://www.idntimes.com/tech/trend/eka-amira-yasien/rekomendasi-aplikasi-manajemen-diabetes-untuk-android. Â Diunduh tanggal 7 juni 2024
Atlas IDF X tahun 2021. Diunduh dari :https://diabetesatlas.org/idfawp/resource-files/2021/11/IDFDA10-global-fact-sheet.pdf. Diunduh tanggal 29 Mei 2024
Black, J., & Hawks, J. (2009). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Singapore: Elsevier Ltd.
White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2013). Medical-Surgical Nursing : An Integrated Approach 3rd Edition. Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H