Mohon tunggu...
Norman Naibaho
Norman Naibaho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kejadian Pengangguran Berstatus Sarjana pada Saat Pandemi Covid-19

7 Juni 2022   21:39 Diperbarui: 7 Juni 2022   22:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Taukah kamu bahwa jumlah pengangguran di Indonesia menjadi paling banyak kedua di ASEAN setelah negara Filipina.Pandemic covid-19 menjadi variabel yang mempengaruhi banyaknya pengangguran di negara-negara ASEAN .Hal ini disampaikan dalam data Statistik Indonesia 2021 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Menyandang status sarjana bukanlah suatu jaminan memiliki kehidupan yang nyaman dan memiliki pekerjaan yang layak. Taukah kamu bahwa pengangguran yang menyandang gelar sarjana hampir menyentuh jumlah satu juta jiwa 

Tercatat angka pengangguran bebas di Indonesia mencapai angka 8.746.008 pada februari 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Meningkat 26,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan angka pengangguran 4.444 ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Presentasi Penganggur terbuka di Indonesia sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Atas Negeri (SMU). Pada Februari 2021, jumlahnya mencapai 2.305.093. Selama waktu itu, sekolah kejuruan atau sekolah menengah (SMK) menyusul, menyisakan 2.089.137 pengangguran. Sekolah Menengah Pertama (SLTP) hanya di bawah itu, sebanyak 1.515.089 orang masih menganggur. Pengangguran paling sedikit adalah mereka yang putus sekolah atau tidak pernah sekolah. Kelompok ini menyumbang 20.461 orang

Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia

  • Rendahnya jumlah wirausahawan baru guna mempercepat perluasan kesempatan kerja dan meningkatan penyerapan tenaga kerja bagi lulusan baru.
  • Tidak sesuainya jurusan lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Perhatian yang paling penting adalah penyediaan talenta yang berkualitas dan kompetitif. Sumber daya manusia yang tepat akan mempercepat pembangunan dan pertumbuhan negara. Untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, pemerintah harus waspada dan memanfaatkan sumber daya yang dapat dukung dalam pengembangan sumber daya manusia.

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Akibatnya, penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan lingkungan alam dan menggabungkan metode yang ada dengan tujuan untuk menafsirkan fenomena yang terjadi. Untuk menggunakan hasil studi untuk menafsirkan fenomena yang ada, teknik analisis harus digunakan untuk mendekati . Dalam hal ini, pendekatan argumen kritis dilakukan. Kedua, metode analisis dalam penelitian ini meliputi interpretasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif (berpikir kritis). Jenis dan sumber data secara induktif berasal dari buku-buku sastra dan jurnal terkait. Analisis induktif ini digunakan untuk menemukan kenyataan Realitas ganda yang terkandung dalam data dapat membuat hubungan antara peneliti dan responden menjadi jelas, dapat dilihat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah yang mungkin dilakukan adalah memperkuat sektor pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun informal. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada talent (SDM) yang ada untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya melalui pendidikan yang dapat dijadikan sebagai sarana investasi.

Sebagai mahasiswa, harus bertanya pada diri sendiri apakah saya sudah siap terjun kedunia kerja yang sangat kejam ini dan apa yang bisa saya persiapkan agar saya dapat bersaing mendapatkan kehidupan yang lebih baik dikedepannya. Beberapa persiapan yang jarang di latih oleh mahasiswa ketika masih menimbah ilmu di kehidupan perkuliahan.

1. Lebih mengenali diri kita siapa

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk bersiap memasuki dunia kerja adalah mengenal diri sendiri. Dengan memahami diri sendiri, Anda akan dapat mengendalikan diri dengan cara yang benar. Ini berdampak besar.

2. Tahu betul apa yang kita inginkan ketika bekerja 

Ketika Anda bekerja di bidang yang sangat anda sukai, anda bekerja secara otomatis, jadi anda tidak perlu berkonsentrasi, anda bisa. Jadi jangan mendaftar, dan ternyata anda tidak menyukai pekerjaan itu. Mulai sekarang dan temukan apa yang Aada butuhkan.

3. Dewasa dalam mengontrol emosi 

Anda juga perlu bersiap untuk mengendalikan emosi anda. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada masalah di dunia kerja di masa depan, baik itu rekan kerja atau atasan. Namun, jika anda tidak terbiasa dengan perusahaan, karyawan lain akan melihat tindakan anda. Anda bisa menjadi sasaran saat masih dalam proses belajar dan koordinasi. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengatur emosi di sini agar tidak mudah terpancing.

4. Fleksibel
Banyak perusahaan maupun instansi yang sedang menerima tenaga kerja selalu menyerap tenaga kerja yang fleksibel karena ketika kita bekerja pasti ada hal-hal yang tidak sesuai seperti biasanya , kamu harus membuktikan bahwa kamu memiliki sikap yang gerak cepat, dapat bekerja dibawah tekanan, dan cepat beradaptasi.

5. Mencari hubungan kerja dengan profesional (Networking)

Menggunakan media sosial ataupun platform seperti linkedin karena sangat membantu dalam memudahkan kita dalam menjalin hubungan kerja dengan tenaga kerja yang profesional dan jangan ragu untuk mengungkapkan kelebihan kita serta meminta rekomendasi dari orang-orang dalam jaringan platform sebelumnya.

6. Haus akan ilmu dan tidak mudah menyerah

Hal ini bisa dikatakan sangat penting karena jika memiliki mental yang haus akan ilmu dan tidak mudah menyerah akan mempermudah perjalanan karir karena selalu membenahi diri yang memberikan dampak positif seperti tingkat kepercayaan diri meningkat yang pastinya memberikan kesan pertama yang menjanjikan(Berita terkini tentang kepemimpinan perempuan: Women Lead - Magdalene, 2021).

7. Skill berbahasa terutama bahasa inggris

Skill yang satu ini juga menjadi hal yang sangat penting karena membuka peluang kita menuju lapangan kerja yang jauh lebih luas lagi karena bahasa kita mejadi pemutus pembatas karena bahasa adalah cara kita berbicara dengan orang lain yang tidak satu negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun