Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengatasi lethargy yang menahu, mengatasi suasana lembek dan lamban, mengatasi sikap syak akan perubahan. Berangsur-angsur kota ini mengatasi sikap curiga kepada pelbagai hal yang baru dan melawan sikap pasrah yang menganggap bahwa yang buruk tidak akan bisa diubah menjadi baik.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!