Mohon tunggu...
norma mangajun
norma mangajun Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak, sebelumnya sempat menjadi sekretaris redaksi di majalah femina dan sekertaris direktur sekaligus Office manager pada Rhenald Kasali Management.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"KEONG RACUN" YANG MERACUNI!

31 Juli 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar kau keong racun

Baru kenal eh ngajak tidur

Ngomong gak sopan santun

Kau anggap aku ayam kampong

Kau rayu diriku

Kau goda diriku

Kau colek diriku

Eh ku takut sekali

Tanpa basa basi kau ngajak happy happy

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa basi kau ngajak happy happy

Mulut kumat kemot

Matanya melotot

Lihat body semok

Pikiranmu jorok

Mentang-mentang kau kaya aku dianggap jablay

Dasar koboi kucai

Ngajak check-in dan santai

Sorry sorry sorry jack

Jangan remehkan aku

Sorry sorry sorry bang

Ku bukan cewek murahan

Huuhhhhh…. Capek dan penat rasanya setelah memusatkan pikiran untuk mendengarkan dengan seksama seluruh teks lagu ini. Lalu saya bertanya “Apa yang ingin lagu ini tawarkan pada pendengarnya?”

Mengamati liriknya dari awal sampai akhir yang sarat mengumbar kemarahan, menyimak kata-kata yang tidak pantas, saya kembali ingin tahu kepada siapa lagu ini ditawarkan?

Lagi-lagi saya mencoba mencari karena saya yakini setiap kreativitas pasti mengandung kegunaan. Saya mencoba melihat “Pada even seperti apa lagu ini pantas dinyanyikan?”.

Saya tidak menemukan jawaban yang tepat! Yang terbersit justru tugas berat sebagai seorang ibu yang harus menerangkan “kata-kata sulit” dalam lirik lagu itu bagi telinga anak-anak saya yang masih berusia dibawah 10 tahun, bila lagu ini booming dikemudian hari. Apalagi ada rencana dari salah satu pemusik di negeri ini yang berniat meng-aransemen ulang.

Yang terbayangkan justru anak sekolah yang menghardik kawannya: “Dasar Ayam Kampung!”.

Yang kudengar justru seorang anak ABG yang merayu teman wanitanya :Check-in, yuk!”

Yang kutahu seorang ibu yang harus menghadap guru bk karena anaknya hobby mencolek.

Ah, Keong Racun…. Kau memang RACUN!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun