Mohon tunggu...
Normalinda Hidayati
Normalinda Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membuat blog tentang tugas tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Berbasis Sekolah dalam Konteks Kurikulum Merdeka : Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

24 April 2024   17:27 Diperbarui: 24 April 2024   17:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: "Manajemen Berbasis Sekolah dalam Konteks Kurikulum Merdeka: Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas"

Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan suatu negara. Untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan yang merdeka, inklusif, dan berkualitas, Pemerintah Indonesia memperkenalkan Konsep Kurikulum Merdeka. Konsep ini menempatkan sekolah sebagai pusat pengambilan keputusan yang otonom dalam merancang dan mengelola pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memainkan peran penting dalam menggerakkan transformasi pendidikan yang holistik dan berdaya saing.

MBS menggambarkan pendekatan di mana sekolah memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya, merancang kurikulum, dan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan komunitas lokal. Ini berarti bahwa setiap sekolah memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka, metode evaluasi, dan penggunaan sumber daya sesuai dengan keunikan dan tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, setiap sekolah dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.

Dalam penerapan MBS dalam konteks Kurikulum Merdeka, partisipasi aktif dari berbagai pihak sangatlah penting. Guru, staf, orang tua, dan siswa perlu terlibat dalam proses pengambilan keputusan sekolah, sehingga keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan terbaik bagi semua anggota komunitas sekolah. Ini juga memperkuat ikatan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, menciptakan sinergi yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan yang merdeka dan berkualitas.

Selain itu, MBS dalam konteks Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan antara sekolah dengan pemerintah lokal, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta. Dengan berkolaborasi, sekolah dapat meningkatkan akses mereka terhadap sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan inklusif.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa implementasi MBS dalam konteks Kurikulum Merdeka harus memperhatikan prinsip-prinsip inklusifitas, keadilan, dan akuntabilitas. Setiap keputusan dan tindakan yang diambil harus didasarkan pada nilai-nilai keadilan dan kesetaraan, serta memperkuat akses dan partisipasi semua siswa dalam pendidikan. Hanya dengan demikian, MBS dapat menjadi alat yang efektif dalam mewujudkan visi pendidikan yang merdeka, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun