Mohon tunggu...
Norma Hariyanti
Norma Hariyanti Mohon Tunggu... -

I believe, I can do

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hai, Masa Lalu

11 Oktober 2014   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ago, 2007

“Berdiri !Beri salam !”, komandoketuakelas.

“ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”, siswa serempak mematuhi komando dari ketua kelas.

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”, jawabbuWiwik.

“Duduk kembali !Sesuai dengan kepercayaan masing-masing, berdoa dalam hati mulai !”, komando ketua kelas lagi. “Selesai”.

“Pertemuan kali ini membahas tentang temuan-temuan penting pada zaman pra-sejarah.Salah satunya adalah sarkofagus, menhir, dolpen, punden berundak dan peti mati.”, kata bu Wiwik memulai pelajaran pagi ini. Dan bla bla bla . . .

Ya,aku Norma Hariyanti.Siswi di salah satu SMP swasta yakni SMP NU Al Hikmah. Pada tahun 2007, aku merasakan asam manis getir pahitnya menjadi salah satu siswi angkatan pertama di sekolah. Tidak punya kakak kelas yang sok, dan tidak punya adik kelas yang manja.Satu kelas yang terdiri dari 42 anak mulanya, namun dari hari ke hari akhirnya menjadi 30 anak saja.

Tepatnya 4 Juli 2007, aku masuk pondok PendidikanPondokPesantren Islam (PPPI) Jeru Tumpang bersamaan dengan mbak Diyah. Teman sebangkuku mbak Diyah, lengkapnya Chalimatus Sa’diyah adalah teman pertamaku di pondok salafyang menjadi tempat berteduhku selama belajar di SMP. Suatu hal baru, teman baru, sekolah baru, segalanya tentang hal yang berbau baru. Jikaku ceritakan tentang teman-teman baruku satu buku penuh tak akan cukup untuk mendeskripsikan keunikan-keunikan pribadi masing-masing dari mereka.

Tujuh anak pondok, aku, mbak Diyah, mbak Veni, mbak Iza, Fiana, Frida, dan Halimah, menjadi sebuah geng anak pondok. Selain kami dari pondok, di sekolah kami kemana-mana juga bersama.Tetapi di sisi lain, aku punya geng di sekolah namanya DYVA kependekan dari Diyah, Yanti, Veni, Ayu. Oh ya, yang perlu kalian ketahui, nama panggilanku waktu SMP adalahYanti. Karena ada tetanggaku yang sekelas sama aku, akumemanggilnya mas Farid, soalnya di rumah aku di panggilYanti. Meski aku cewek, gini-gini aku punya sahabat namanya Choirur Roziqin soulmatenya Kholis Tumpang dan tak lupa pula Miftahul Huda si Playboy yang sekarang namanya diganti dengan Qithron Dzulqornain karena saking nakalnya. Yang tak kalah heboh adalah waktu aku bertengkardengan AdiSuseno alias Tokichi (badannya kurus banget) di depan kelas sampai aku nangis hanya gara-gara kata sepele yang aku pun lupa apa kata-kata itu. Nah, ada lagi temen kelasku cowok kayak permet karet namanya Ikhwan Nabawi dan Sukron Fauzi. Ikhwan dan Sukron ini sering banget godain temenku, mbakVeni. Siapa lagiya temenku yang cowok? Ada Rofiq, Rofiudzikri, Eko Purwanto, Hermawan Fitroni, Kholis Jeru dan Dwi. Itu yang cowok, yang ceweknya selain anak pondok dan geng DYVA, ada TRIO JAGO yakni Ririn, Siti Jamilah, dan Itul. Permen karet cowok ada Ikhwan dan Sukron, kalo cewek ada Isa dan Novi yang selalu bergandengan tangan sambut masa depan. Ada lagi cewek couple, si centil Imroatul dan si pendiam Lia. Ada TRIO JAGO, lain halnya dengan TRIO PRECET ,ada Ayu salah satu anggota DYVA, mbak Asriwatun, dan si centil Imroatul.

Selain teman-teman baru, ada kepala sekolah baru, Drs. Is’adurRofiq yang popular di panggil Gus Rofiq. Guru-guru baru seperti guru Fisika TIK pakAinul, guru Kimia Biologi bu Eka, guru IPS bu Wiwik, guru PAI pak Ali, guru Bahasa Inggris bu Anis, guru Bahasa Arab gus Anas, guru Bahasa Indonesia bu Bariyah, guru Bahasa Daerah pak Huda, guru Matematika pak Mis, dan masih banyak lagi pahlawan tanpa tanda jasa yang telaten dan sabar mengajar di kelas VII angkatan pertama. Ada TU pak Lukman yang sekarang sudah diganti oleh bu Devi. Sungguh dari hati yang paling dalam ku ucapkan “TERIMA KASIH & MINTA MAAF” untuk semuanya yang telah beliau-beliau berikan kepada kami angkatan 2007.

Prestasi yang dapat kuraih sebagai angkatan pertama adalah kehormatan menjadi ketua OSIS pertama di SMP NU Al Hikmah menjadi kebanggaan tersendiri buatku. Secara, ketua OSIS gitu lhoch. Selalu menjadi peringkat 3 besar di kelas selama 3 tahun berturut-turut menjadi kebanggaan Ibuk sebagai orang tua yang jauh dariku karena aku harus tinggal di pondok yang izin saja susahnya amit-amit.

Now, 2014

Aku tetaplah seorang Norma Hariyanti. Bedanya sekarang panggilanku berubah yang mulanyaYanti menjadi Norma.Seorang dewasa awal sebagaimahasiswi di salah satu universitas terkenal di Malang apalagi kalau bukan UIN Maulana Malik Ibrahim, konsentrasi bidang Psikologi. Belajar tentang Psikologi Kognitif tema Melupakan dan Mengingat adalah tantangan tersendiri buatku untuk menceritakan kejadian 7 tahun silam yang menurutku kejadian dimana semua hal patut untuk diingat dan patut untuk dilupakan. Diingat karena waktu itu adalah masa-masa berat untuk gadis seusiaku, 13th , menanggung hal yang sangat berat yakni berat badanku. Hehe .Sampai-sampai aku dipanggil “Zil” kependekandari “Gozila” saking gemuknya aku. Dilupakan karena waktu itu adalah . . . Ah, sudahlah aku lelah menulis panjang-panjang. Kalimat terakhir untuk kalian semua yang sudah berpartisipasi dalam masa laluku, AKU KANGEN KALIAN.

Special to my friends and teachers in the Al Hikmah junior high school

By: Norma Hariyantisi “ZILLY”

foto dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun