"Lihat saja nanti"
Hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Kalian tau hari apa? Hari........hari senin, ya hari di mana ayah mengajakku ke tempat paling indah yang pernah ku lihat beberapa tahun lalu. Kalian tahu kemana? Ke rumah ibu. Sebenarnya yang indah bukan tempatnya, tapi senyuman ibu yang tak pernah aku pandang lagi 2 tahun belakangan ini. Ternyata beberapa hari lalu, ayah bertemu dengan ibu dan menyelesaikan masalah yang terjadi 2 tahun lalu. Ayah merasa bersalah karena terlalu gegabah dalam mengambil keputusan tanpa memikirkan apa resikonya. Waktu itu ayah memutuskan untuk pindah karena teman ayah mengajak untuk bekerja sama dan melakukan investasi tapi ternyata ayah dibohongi, uang ayah puluhan  juta dibawa kabur. Sejak saat itu,Â
tabungan ayah semakin menipis, bibiku tahu masalah yang ayah hadapi sehingga bibi meminta agar kaka tinggal bersama bibi dan bibi akan membiyai pendidikannya kaka. Tapi itu malah menambah beban pikiran ayah. Karena kaka sering mengeluh karena bibi memperlakukan kaka seperti pembantu.
Kini takdir mempersatukan kami menjadi keluarga yang utuh seperti dulu lagi. Saat aku, kaka dan ayah pindah, ternyata ibu punya tabungan untuk membuka usaha kecil-kecilan. Melalui usaha itu, penghasilan ibu semakin hari semakin meningkat. Berkat usaha ibu, kini ibu bisa membeli rumah baru, bisa membiayai Pendidikan adik-adikku. Â Ayah dan ibu juga sepakat menjalankan usaha ibu bersama agar kami bisa kuliah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H