"Jika aku gagal nanti, aku ingin kamu pun mengerti. Aku akan menghilang sejenak dan memeluk (sesaat) kesendirian ini. Mengatakan kuat kepada hati yang sedang tidak kuat. (Halaman 17)"
"Lebih baik punya hati yang penuh luka karena memperjuangkan sesuatu, daripada punya hati penuh penyesalan karena selalu diisi ketakutan untuk mencoba hal yang baru. (Halaman 46)"
"Jangan beri makan ketakutanmu dengan semangkuk rasa minder. (Halaman 63)"
"Lalui prosenya, nikmati lelahnya, habiskan jatah gagalmu selagi masih muda. (Halaman 171)"
"Berhasil atau gagal hanyalah gunung es di permukaan laut. Jauh lebih gunung es di bawah laut. yang tak terlihat, justru lebih menopang kesuksesan. Yaitu proses dan usaha keras yang membuat kita menjadi orang yang lebih kuat. (Halaman 75)"
Sinopsis
Kalau belum berhasi hari ini, besok kita berjuang lagi. Kalau lelah hari ini, saanya menari selimut dan pergi ke alam mimpi. Kalau kamu bosan hari ini, besok kita bucara lagi.
Jiwamu, badanmu, wajahmu, semuanya sempurna. Semuanya pemberian Tuhan.
Jika kamu kelak lupa bersyukur, jika kelak kamu menangis lagi, jika kelak kamu kecewa kepada dirimu sendiri, kecewa dengan orang lain, bukala lagi buku ini. Aku ingin menemanimu lagi.
Ada yang untuk bermimpi saja tidak berani. Ada yang sudah punya mimpi, tapi terlambat elegi. Ada yang sedang gagah berjuang, tapi diserang kegagalan berkali-kali. Ada yang sudah sukses, tapi terjebak dalam kehampaan dan sepi. Ada yang hilang di tengah keramaiaan merasa tidak ada yang mencari.